Kamis, 11 Desember 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 6037
(Foto: doc)
Kekhawatiran kontingen DKI Jakarta cabang olahraga anggar gagal memenuhi target perolehan medali emas PON Remaja I tidak terbukti. Aditya Rizkin, atlet Cabor Anggar nomor degen putri secara meyakinkan menjawab kekhawatiran itu dengan meraih medali emas. Aditya berhasil mengalahkan atlet anggar tuan rumah Jawa Timur.
Hasil medali emas ini sekaligus sebagai obat bagi pelatih anggar, Rita Hehanusa yang sekarang masih terbaring di rumah sakit. Keberhasilan Aditya sayangnya gagal diikuti rekannya, Fajar Galuh R di nomor Floret. Fajar harus mengakui keunggulan atlet Riau yang meraih medali emas nomor tersebut.
“Kita sangat bersyukur dan gembira atas hasil yang dicapai anak-anak di dua nomor ini. Meski masih ada empat nomor tersisa, mudah-mudahan dapat menjadi dorongan semangat bagi atlet lainnya untuk berbuat sama dengan Aditya,” kata Erick Gerrit, Ketua Umum Pengprov Ikasi DKI melalui siaran pers KONI DKI yang diterima beritajakarta.com, Kamis (11/12) malam.
Ia mengaku, pihaknya sempat ketar-ketir terhadap persiapan tim anggar DKI menuju PON Remaja I Surabaya, Jatim. Sebab, hasil yang dicapai atlet dalam Kejurnas Anggar PPLP di Sumatera Selatan beberapa waktu lalu sangat tidak menggembirakan.
“Saya justru melihat daerah seperti Riau, Kalsel, dan Jawa Tengah yang memiliki peluang besar mencetak prestasi dan medali emas pada PON Remaja. Sebab, pada Kejurnas PPLP, daerah itulah yang paling menonjol prestasinya. Tapi kenyataannya, pada penampilan di PON Remaja I, justru terjadi sebaliknya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, hasil perolehan medali emas sekaligus sebagai jawaban terhadap target yang dicanangkan cabor Anggar DKI, yaitu satu medali emas."Mudạh-mudahan nanti bisa bertambah. Saya tidak mau banyak bicara, kita kerja saja untuk hasil yang lebih baik di masa yang akan datang,” tukasnya.