Senin, 29 April 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1182
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Tim Psikososial Provinsi DKI Jakarta memberikan pelatihan wirausaha mikro bagi warga penyintas bencana gempa dan tsunami di Hunian Sementara (Huntara) Kelurahan Tondo, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Pantauan beritajakarta.id, sebanyak 20 warga setempat dilatih wirausaha bidang kuliner untuk membuat nasi bakar dan bola cokelat.
Salah seorang anggota Tim Psikososial DKI Jakarta, Ida Listiana mengatakan, bahan baku untuk membuat nasi bakar dengan lauk-pauknya, serta bola cokelat mudah didapat dan murah.
"Kedua menu itu punya daya jual. Itu menjadi alasan kami memilih kedua menu tersebut," ujarnya, Senin (29/4).
Menurutnya,
nasi bakar biasa dijual di pasaran dengan harga Rp 15.000-Rp 20.000, sedangkan bola cokelat sekitar Rp 3.000-Rp 5.000."Produk kuliner itu bisa dijual untuk umum atau di lingkungannya, dan bisa juga dikerjasamakan dengan pemda setempat untuk keperluan rapat dan sebagainya," terangnya.
Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, Joko Indro menambahkan, melalui pelatihan kewirausahaan mikro, penyintas bencana dapat menggerakan kembali perekonomiannya pasca bencana.
"Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat supaya mereka bisa lebih mandiri dan kesejahteraanya meningkat," ungkapnya.
Sementara, peserta pelatihan, Rosni (50) menuturkan, meski gemar memasak, namun ini adalah kali pertama dirinya membuat nasi bakar dan bolu cokelat.
"Umumnya relawan yang datang memberikan bantuan logisitik. Kalau untuk pelatihan wirausaha baru kali ini. Sangat bermanfaat, saya ingin segera berjualan," tandasnya.