Sabtu, 27 April 2019 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 1817
(Foto: Mustaqim Amna)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan pencanangan HUT ke-492 Kota Jakarta di Taman O, Kelurahan Cibubur, Ciracas, JakartaTimur. HUT ke-492 Kota Jakarta mengangkat tema "Wajah Baru Jakarta".
Anies mengatakan, tahun ini banyak perubahan di Jakarta seperti, beroperasinya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan desain yang unik, trotoar yang dibuat lebih lebar, integrasi moda transportasi, dan lain-lain.
"Wajah baru Jakarta bukan sekadar wajah baru fisiknya saja. Kita ingin kebaruan itu dimulai dari pikiran sampai pada perbuatan. Dalam memperingati HUT ke-492 bukan sekadar fisiknya saja, tapi gagasan di balik itu," ujarnya, Sabtu (27/4).
Anies menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mengencarkan hadirnya ruang ketiga yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk saling berinteraksi dan melakukan beragam kegiatan positif.
"Adanya ruang ketiga itu sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," terangnya.
Saat pencanangan HUT ke-492 Kota Jakarta, Anies sekaligus melakukan persemian Taman O yang kaya akan nilai filosofis seperti, kebersamaan dan persatuan.
"Di sini ada pojok literasi, ajak serta anak-anak saat datang ke taman ini agar semakin memiliki kebiasaan membaca. Insya Allah besarnya nanti menjadi pembelajar, dia akan sukses," tandasnya.
Untuk diketahui, selain pencanangan tingkat provinsi, HUT ke-492 Kota Jakarta juga dilakukan serentak di lima wilaya kota dan Kepulauan Seribu.
Di Jakarta Pusat, pen
canangan dilakukan di Kolong Stasiun Sudirman, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng; Jakarta Barat di RPTRA Kembangan, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan; Jakarta Selatan di Taman Maju Bersama Asakinah, Kelurahan Kebagusan; Jakarta Utara di Kampung Aquarium; serta di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.Adapun logo HUT Kota Jakarta ke-492 melambangkan filosofi perubahan menjadi Jakarta yang baru, Jakarta yang modern, namun tetap tidak melupakan akar budaya luhur.
Logo tersebut disimbolkan dengan ikon-ikon yang menunjukkan wajah baru Jakarta dan warna yang melambangkan masa depan, profesionalitas, kepercayaan, keramahan, kultur budaya, alam, Iman, dan keberanian untuk berubah, yang saling bersinergi dengan masyarakat untuk menampilkan wajah baru Jakarta.
Logo tersebut memiliki filosofi meliputi, aneka bentuk dengan aneka warna yang saling berhubungan melambangkan saling berkesinambungan, melambangkan pluralitas warga Jakarta yang saling bergandengan tangan bekerja sama untuk melaksanakan serangkaian program pembangunan yang berkelanjutan.
Kemudian, siluet Terowongan Kendal yang terletak di Jalan Kendal, yang dulu terlihat kumuh, kini telah direnovasi menjadi sebuah ikon kota. Siluet Moda Raya Terpadu, merupakan metode transportasi terbaru yang lebih modern, berdaya tampung tinggi dan ramah lingkungan;
Selanjutnya, siluet JPO Senayan, ikon baru kota Jakarta, memperbarui JPO dengan desain yang mampu mewakili wajah baru Jakarta, modern dan dinamis. Siluet Monas, sebagai ikon identitas yang telah mengakar dari Kota Jakarta sebagai saksi mata kemajuan Kota Jakarta. Tidakkalah penting adalah siluet Penari Topeng Betawi, artinya walaupun memiliki wajah baru, Jakarta tetap tidak melupakan akar budaya leluhurnya.