Jumat, 05 April 2019 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 4079
(Foto: Dadang Kusuma Wira Putra)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyambangi SD Negeri Kedaung Kali Angke 03 dan 08 Pagi, Cengkareng, Jakarta Barat, untuk memastikan pelaksanaan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) berjalan dengan baik.
Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan terobosan dalam program PMT-AS dengan menambah 27 varian makanan dari sebelumnya hanya dua.
"Sekarang ada 29 jenis makanan yang disiapkan. Varian makanan itu sudah mempertimbangkan faktor gizi, selera, dan kearifan lokal," ujarnya, Jumat (5/4).
Anies menjelaskan, pelaksanaan program PMT-AS di tahun 2019 dilakukan di 459 sekolah dengan jumlah 144.722 peserta didik.
"Program PMT-AS sudah menjangkau 53 kelurahan di Jakarta dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi," terangnya.
Menurutnya, untuk pelaksanaan program PMT-AS tahun ini dialokasikan anggaran sebesar Rp 324.889.559.200.
"Ke depan, pelaksanaan program itu akan terus dikembangkan agar bisa menjangkau seluruh wilayah dan semua sekolah di Ibukota," ungkapnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program tersebut bertujuan agar anak-anak sejak usia dini mendapatkan asupan makanan sehat dan bergizi tinggi. Sehingga, pertumbuhan jasmani dan intelektualitasnya diharapkan tumbuh dengan baik.
"Tidak kalah penting, tentu kita juga perlu mempethatikan pertumbuhan rohaninya. Kita harus menciptakan lingkungan yang baik dan kondusif bagi mereka," tandasnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan program PMT-AS mengacu pada Pergub Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah Pada Satuan pendidikan, serta Pergub Nomor 7 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Pergub Nomor 59 Tahun 2016 tentang Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Negeri/Madrasah Negeri.
Saat ini, program PMT-AS sudah berjalan di 375 sekolah dasar (SD) dengan jumlah 137.718 peserta didik; 75 Taman Kanak-kanak Negeri dan Taman Pendidikan Alquran Negeri dengan jumlah 5.304 peserta didik, serta sembilan sekolah luar biasa (SLB)
dengan jumlah 1.700 peserta didik.