Jumat, 22 Maret 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1828
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mendorong penggunaan energi terbarukan sebagai salah satu upaya merelaisaikan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen di tahun 2030.
Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Oswar Muadzin Mungkasa mengatakan, Jakarta merupakan salah satu kota di dunia yang konsumsi energinya besar, terutama yang berasal dari bahan bakar fosil.
"Sejak empat tahun lalu sampai saat ini cenderung stagnan pengurangannya," ujarnya, saat memimpin Forum Energi Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/3).
Menurutnya, perlu ada langkah yang signifikan dan upaya yang harus lebih ditingkatkan. Untuk itu, Pemprov DKI mencoba menggalang kekuatan berkolaborasi dengan berbagai pihak atau stakeholder salah satu caranya dengan membentuk Forum Energi Jakarta yang anggotanya terdiri dari jajaran Pemprov DKI, pemerintah pusat, perusahaan, asosiasi-asosiasi, hingga perguruan tinggi.
"Salah satu kegiatan kita yang utama sekarang itu adalah bekerja sama dengan Yayasan ICLEI, dalam konteks mencoba mengarusutamakan konservasi energi, penghematan energi, dan mengubah sumber energi dari bahan bakar fosil menjadi energi terbarukan," ungakpnya.
Selain itu, sambung Oswar, tahun ini Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta juga akan melakukan pemasangan
panel surya di 22 sekolah."Tidak hanya secara infrastruktur, kita juga ingin lebih mengedukasi masyarakat melalui kolaborasi dengan Yayasan ICLEI," tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini Pemprov DKI dengan Yayasan ICLEI tengah memetakan sekolah yang akan dijadikan percontohan sambil proses pemasangan panel surya tersebut berlangsung.
"Kami ingin juga mengubah mindset. Termasuk mengajak murid di sekolah-sekolah sebagai duta energi," tandasnya.