Senin, 18 Maret 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Rio Sandiputra 3571
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Bisnis Industri Kecil Menengah (IKM) di Ibukota terus menggeliat. Seperti yang dirasakan Ika Hartika (51), salah satu pelaku IKM binaan yang memproduksi minuman khas Betawi, bir pletok.
Ika mengaku mendapatkan resep cara membuat bir pletok secara turun temurun dari keluarganya. Ia pun memberanikan diri mengemas dan memasarkan bir pletok untuk dijual sejak tahun 2007.
"Kandungannya air, jahe besar, jahe kecil, lada, daun jeruk, sereh, buah pala, cengkeh, kapulaga, kayu manis, gula, daun pandan dan kayu secang," ujar Ika, Senin (18/3).
Di pasaran, produk yang dihasilkan Ika diberi nama Bir Pletok Cipedak Lestari. Adapun kegunaan minuman khas Betawi ini bisa untuk mengatasi masuk angin, mual, perut kembung dan lain sebagainya.
Ika mengaku sempat bingung memasarkan usaha bir pletok miliknya. Namun dengan binaan dari UP Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, omzet usaha yang dirintisnya itu mulai membuahkan hasil.
"Dulu omzetnya hanya Rp 500 ribu - Rp 1 juta per bulan. Tapi setelah menjadi pedagang binaan omzetnya mencapai Rp 4- 5 juta per bulan," ungkapnya.
Ika menjual bir pletok dengan tiga kemasan, yaitu 600 mililiter dijual Rp 25 ribu, kemasan 500 mililiter Rp 22 ribu, dan kemasan 300 mililiter dijual Rp 10 ribu.
"Untuk botol plastik kalau belum dibuka bisa tahan 40 hari, sementara botol kaca bisa tiga bulan. Kalau botol sudah dibuka bisa tahan seminggu," tandas Ika.