Rabu, 06 Maret 2019 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1467
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Gerakan jam belajar malam yang dicanangkan Pemerintah Kota Jakarta Utara, mendapat respon positif dari warga Kelurahan Rawa Badak Utara. Menurut mereka, ini akan berdampak pada kualitas pendidikan anak-anak.
Hadi, warga RW 01 mengatakan, gerakan jam belajar malam ini akan berdampak pada kualitas pendidikan sekaligus bisa mencegah anak-anak melakukan hal negatif, seperti tawuran dan lain-lain.
"Anak-anak yang baru menginjak usia remaja sedang mencari identitas diri, mereka perlu diarahkan untuk kegiatan yang posiitf. Menurut saya, gerakan jam belajar malam sangat positif," ujarnya, Rabu (6/3).
Hal senada diutarakan Sudaryono, Ketua RW 08 Kelurahan Rawa Badak Utara. Menurut dia, gerakan belajar malam yang ditandai dengan pembentukan satgas monitoring oleh Pemkot Jakut, Selasa (5/3) kemarin, akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang kondusif dan religi.
"Selaku anggota tim satgas, kami akan menggencarkan sosialisasi gerakan jam belajar malam ini kepada seluruh orang tua agar mereka dapat mendorong anaknya lebih giat belajar," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, mengukuhkan satgas monitoring gerakan Jam Belajar Malam.
Dijelaskan Ali, saat ini di 31 kelurahan se Jakarta Utara sudah aktif sebanyak 137 lokasi belajar yang 74 di antara bertempat di RPTRA dan sisanya di pos RW atau rumah warga.
Ali berharap, orang tua berperan aktif mensukseskan gerakan belajar malam ini.
"Anak terbentuk tidak hanya di sekolah tapi juga di lingkungan sekitar
," tandasnya.