Kamis, 04 Desember 2014 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Widodo Bogiarto 6311
(Foto: Devi Lusianawati)
Enam bangunan cagar budaya yang terletak di kawasan Kota Tua di Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, tahun 2018 mendatang akan didaftarkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai salah satu situs warisan dunia.
Keenam bangunan yang layak masuk kategori peninggalan bersejarah dengan kriteria sebagai bangunan cagar budaya adalah, Museum Bahari, Museum Sejarah Jakarta, Museum Keramik, Museum Wayang, Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia.
"Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata sedang melakukan perencanaan tahap awal untuk mendaftarkan enam bangunan di Kota Tua ke UNESCO tahun 2018 mendatang," kata Norviadi S Husodo, Kepala Seksi Pengembangan Unit Pengelola Kota Tua, Kamis (4/12).
Norviadi menjelaskan, untuk tahap awal langkah yang dilakukan antara lain, mengembangkan edukasi pemahaman tentang kawasan Kota Tua kepada seluruh lapisan masyarakat.
"Sedangkan tahap berikutnya mengadakan diskusi dengan UNESCO Jakarta tentang bangunan-bangunan mana yang bisa dipertahankan," ujar Norviadi.
Norviadi menuturkan, keindahan arsitektur bangunan dan tata ruang kota yang sangat dinamis, membuatnya menjadikan Kota Tua terbaik di Asia, bahkan salah satu di dunia. Itu terjadi saat era kolonial Belanda memimpin negeri ini.
Tak heran, Batavia Lama atau Oud Batavia, kala itu dijuluki para pedagang Eropa dan Asia sebagai “Mutiara dari Timur” dan “Ratu dari Timur”. Itu karena keindahan Kota Batavia yang mirip Amsterdam di Belanda dan sebagai pusat perdagangan di Benua Asia.