Rabu, 03 Desember 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 4520
(Foto: Andry)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama telah menerima Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta yang diajukan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Nama yang diajukan yakni mantan Walikota Blitar yang juga kader PDI-P, Djarot Syaiful Hidayat.
Surat tersebut diantar langsung Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Boy Bernardi Sadikin. Surat itu juga diberikan berdasarkan perintah Ketua Umum PDI-P,
Megawati SoekarnoputriAhok mengaku sudah menjalin hubungan dekat dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri sejak dulu. Namun, bukan berarti dirinya berniat akan bergabung dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
"Saya dari dulu sudah dekat sama Bu Mega, tapi nggak pernah terekpos. Tapi tetap, nggak lah, saya nggak mau jadi anggota (kader PDI Perjuangan -red)," ujar Ahok, sapaan akrabnya usai bertemu Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta, Boy Bernadi Sadikin di Balaikota, Rabu (3/12).
Walau demikian, Ahok tak menyangkal jika dirinya mendapatkan sinyal akan dipinang PDI-P menjadi Gubernur DKI dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 mendatang.
"Bu Mega pernah bilang kalau saya mengecewakan warga Jakarta dan nggak bisa jalankan program yang pro rakyat, PDI-P nggak akan berikan dukungan ke saya. Jadi tergantung kerja saya," katanya.
Ia mengungkapkan, dalam mengusung calon, PDI-P tidak peduli dengan survey yang dikeluarkan sejumlah lembaga. Partai itu telah berkomitmen akan memilih pemimpin yang bisa menjalankan program pro rakyat.
Atas dasar itu, Ahok menegaskan akan bekerja keras mensejahterakan warga Jakarta dengan mengeluarkan program pembangunan yang pro rakyat sehingga kerjasama dengan PDI-P dapat terus terbina hingga Pemilukada 2017 nanti.