Kamis, 21 Februari 2019 Reporter: Nurito Editor: F. Ekodhanto Purba 3599
(Foto: Nurito)
Pembangunan Waduk Kaja di wilayah RW 011 Kelapadua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, diapresiasi warga. Sebab waduk ini dapat dapat mengatasi banjir di kawasan sekitarnya. Waduk dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI pada tahun 2018 lalu dengan anggaran kurang lebih Rp 5 miliar.
Suryadi (46), warga sekitar mengatakan sebelum adanya waduk ini, jika memasuki musim hujan terlebih jika ada banjir kiriman dari Bogor maka kali Cipinang akan meluap dan airnya menggenangi wilayahnya dengan ketinggian 40-60 cm.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih dengan adanya waduk ini genangan dan banjir di wilayahnya semakin berkurang," ujarnya, Kamis (21/2).
Camat Ciracas, Musa Syafrudin meminta agar warga di Kelapa Dua Wetan juga turut menjaga dan merawat waduk yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 8.000 meter tersebut.
"Yang tidak kalah pentingnya, warga tidak membuang sampah ke waduk," tuturnya.
Sementara, Kepala Seksi Pembangunan Aliran Timur Dinas SDA DKI Jakarta, Andika Purnomo menjelaskan, Waduk Kaja dibangun tahun 2018 lalu dengan anggaran kurang lebih Rp 5 miliar. Pembangunannya meliputi penggalian lahan dengan sistem swakelola sebesar Rp 2 miliar. Sedangkan pembuatan ramp dan turap menggunakan batu kali melalui proses lelang dengan anggaran Rp 3 miliar.
"Pembangunan Waduk Kaja ini konsepnya naturalisasi, dimana pembangunan turapnya tidak menggunakan beton namun dengan batu kali. Bagian tebing ditanami rumput dan atasnya ditanami pohon," kata Andika Purnomo.
Ia menambahkan, keberadaan waduk sedalam delapan meter ini tidak hanya sebagai pengendali banjir namun juga berfungsi untuk ruang terbuka hijau (RTH) sehingga pada bagian sekeliling waduk saat ini sedang dibangun jogging track serta ditanami penghijauan dari berbagai jenis pohon pelindung dan produktif.
"Harapannya waduk ini dapat mengurangi genangan dan banjir di wilayah sekitar, seperti Ciracas, Kelapa D
ua Wetan, Kampung Rambutan dan daerah sekitarnya," tandasnya.