Senin, 11 Februari 2019 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 4190
(Foto: Folmer)
Sebanyak 30 peserta terdiri dari siswa SMK, penggiat seni dan pengelola RPTRA, ikut serta dalam latihan seni teater Lenong Denes yang digelar Satuan Pelaksana (Satpel) Unit Pengelola Pusat Pelatihan Seni Budaya (UP PPSB) Jakarta Barat, mulai Senin (11/2) hingga Jumat (22/2) di Gedung Satuan Pelayanan Latihan Kesenian Jakarta Barat, Kompleks
Persada Sayang, Rawa Buaya, Cengkareng.Kepala Satuan Pelayanan Latihan Kesenian Jakarta Barat, Mohammad Fairza Maulana mengatakan, pelatihan bertujuan meningkatkan kualitas pengetahuan dan keterampilan para pelaku seni teater, khususnya Kesenian Lenong Denes.
"Ini juga untuk melestarikan seni teater agar tetap tumbuh dan berkembang, sesuai harapan dunia seni dan pencinta seni budaya," ujarnya, Senin (11/2).
Ia berharap, pelaku seni teater Lenong Denes dapat unjuk gigi di panggung lokal, nasional maupun internasional.
"Semoga dengan pelatihan ini, warga lebih peka terhadap jati diri dan tidak terasing dari akar budaya di masa mendatang," tandasnya.
Sekadar diketahui, Lenong Denes merupakan salah satu kesenian Betawi yang berarti Dinas yang kisahnya ber-seting kerajaan atau lingkungan kaum bangsawan. Pada lenong ini aktor dan aktrisnya mengenakan busana formal dengan bahasa halus (Melayu tinggi).
Di masyarakat, Lenong Denes memang kalah popular dibanding Lenong Preman yang kerap menampilkan kisah rakyat dengan tokoh pendekar dan aktor atau aktrisnya menggunakan bahasa percakapan sehari-hari.