Sabtu, 29 November 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 5958
(Foto: doc)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 62 titik rawan banjir terdapat di lima wilayah ibu kota. Jumlah titik rawan yang cukup banyak ini coba diantisipasi BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dengan melakukan normalisasi sungai dan saluran yang telah mengalami pendangkalan.
Ke-62 titik rawan banjir tersebut di antaranya berada di Kapuk Kamal Muara, Kapuk Kamal, Tegal Alur, Kapuk Muara Teluk Gong, Kapuk Kedaung, Cengkareng, Rawa Buaya, Kembangan, Green Garden, Pesing, Kompleks IKPN Bintaro, Pondok Pinang, Cirendeu, Pluit, Krendang Duri Utara, Jati Pinggir, Teluk Betung (Kebon Kacang-Bunderan HI), Pejompongan, Kebalen Mampang Prapatan, dan Petogogan.
Kemudian di Pondok Karya, Darma Jaya, Pulo Raya, Pinangsia, Mangga Besar, Mangga Dua, Karang Anyar, Pademangan Barat, Pademangan Timur, Kali Pasir-Kwitang, Bukit Duri (Kebon Baru-Bidara Cina-Kampung Melayu), Pengadegan (GG Arus-Rawa Jati-Kalibata), Sunter Agung, Sunter Jaya, Serdang, Cempaka Putih, Lagoa, Kebon Bawang, Warakas, dan Sungai Bambu.
Lokasi lainnya berada di Papanggo, Rawa Badak (Tugu-Lagoa), Tugu Utara, Perum Walikota Jakarta Utara, Kelapa Gading, Rawa Bunga, Halim Perdana Kusuma, Kramat Jati, Kampung Rambutan, Tanjung Duren, Sukabumi Utara, Kelapa Dua, Grogol, Jelambar, Duri Kosambi, Meruya, Gunung Sahari, Yon Ang Mor/Semper, Rorotan-Babek Abri, Malaka Selatan-Pondok Kelapa, Cipulir-Cileduk Raya, Tegal Parang, dan Duri Kepa.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Bambang Musyawardana mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PU untuk anitisipasi banjir kali ini. Beberapa lokasi juga telah dilakukan normalisasi sungai dan saluran air. Dengan demikian diharapkan bisa mengurangi titik rawan banjir di Jakarta.
"Data yang ada, titik rawan banjir mencapai 62 titik. Tapi, sudah ada antisipasi yang dilakukan oleh Dinas PU," kata Bambang, Sabtu (29/11).
Diprediksi puncak musibah banjir di Jakarta terjadi pada minggu ketiga bulan Januari 2015 mendatang. Pihaknya juga telah melakukan mitigasi bencana berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kita buat simulasi berdasarkan dari BMKG seperti mitigasi dan struktural. Kami sudah petakan ada 125 kelurahan yang diprediksi akan terendam banjir," ucapnya.
Dia menyebutkan, SKPD terbagi dalam enam sektor dalam upaya penanganan banjir. Mitigasi struktural akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertamanan dan Pemakamanan, serta Dinas Industri dan Energi yang akan dibantu oleh kementerian-kementerian. Sementara mitigasi dalam penanganan BPBD DKI akan dibantu Satpol PP, Dinas Kesehatan, Damkar dan stakeholder lainnya.
Setidaknya ada 634 RW yang diprediksi akan terendam banjir. Sedangkan pembangunan fisik untuk menanggulangi musibah banjir masih dalam proses pengerjaan. Baik pembangunan fisik seperti normalisasi kali yang kecil dan besar. Tak hanya itu, normalisasi waduk dan perbaikan pompa-pompa air juga terus dilakukan.
"Kalau kali sama waduk kan multiyears jadi belum bisa tuntas tahun ini, akan dilanjutkan terus. Pompa-pompa sudah 80 persen, pembuatan sodetan akan selesai tahun 2015. Pembuatan sumur resapan dilakukan Dinas Energi itu lumayan juga tahun ini, ada 3.620 sumur resapan," tandasnya.