Sabtu, 22 November 2014 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Widodo Bogiarto 3654
(Foto: Erna Martiyanti)
Dinas Pendidikan DKI Jakarta berencana meningkatkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) antara 10-20 persen. Hal ini menyusul naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium pekan lalu.
Kepala Dinas Pendidikan DKI, Lasro Marbun mengatakan, kenaikkan harga BBM secara otomatis berimbas naiknya harga barang serta biaya operasional sekolah di ibu kota. Untuk itulah, pihaknya segera mengkaji untuk meningkatkan BOP antara 10-20 persen dari yang diterima pihak sekolah selama ini.
"BOP yang digulirkan sejak 2010 lalu hingga kini belum ada perubahan. Sementara BBM sudah naik dua kali dalam kurun waktu hingga 2014 ini," ujar Lasro, Sabtu (22/11).
Lasro menjelaskan, pada 2013 lalu, BBM jenis premium naik sekitar 44 persen dari Rp 4.500 ke Rp 6.500, sementara solar naik sekitar 22 persen dari Rp 4.500 ke Rp 5.500. Sedangkan tahun ini premium naik sekitar 33,1 persen menjadi Rp 8.500, dan solar naik sekitar 36 persen menjadi Rp 7.500.
"Jadi kita bisa hitung kalau dirata-rata itu kenaikkan keseluruhan 33 persen. Sehingga kenaikkan harga di pasar perkiraan bisa sampai 25 persen. Sedangkan transportasi kan toleransi kenaikkannya 10 persen," jelas Lasro.
Untuk itu, lanjut Lasr
o, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mengkaji peningkatkan BOP tahun depan. "Ya perkiraan peningkatannya antara 10-20 persen. Terutama untuk recovery-nya sekolah bisa baik, seperti barang buku, dan spidol," ucapnya.Lasro mengatakan, agar memperoleh data kenaikkan harga barang-barang di pasar, pihaknya telah mengajukan permintaan data ke Badan Pusat Statistik (BPS). "Saya sudah bikin surat ke BPS. Kita akan mengacu pada kenaikkan inflasi, harga pasar, dan harga BBM," tandasnya.