Kamis, 29 November 2018 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Rio Sandiputra 4089
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Penghargaan sebagai Kampung Iklim yang disematkan kepada RW 02, Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, tidak lepas dari peran serta masyarat yang peduli terhadap lingkungan. Bahkan kawasan tersebut juga menjadi salah satu proyek percontohan pengelolaan sampah oleh Pemprov DKI.
Lurah Guntur, Dewi Lestari mengungkapkan, RW 02 merupakan wakil Jakarta Selatan untuk proyek percontohan Pemprov DKI untuk pengelolaan sampah. Salah satu programnya, merekrut petugas gerobak sampah dari warga.
Gerobak pengangkut sampah setiap hari secara door to door mendatangi rumah warga. Sampah yang terkumpul, akan dipilah oleh petugas tersebut. Untuk sampah yang bisa di recycle akan dikirim ke bank sampah, sementara sisanya ke tempat penampungan sampah sementara.
"Jadi warga itu tidak dikenakan iuran sampah. Karena petugas digaji oleh Pemprov DKI," ujarnya, Kamis (29/11).
Selain itu warga juga memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanaman obat keluarga (Toga), baik menggunakan media lahan langsung, pot, hingga hidroponik. Pupuk untuk merawat tanaman juga merupakan pupuk buatan warga, hasil dari pemilahan sampah.
"Lahan kosong bahkan halaman rumah warga dimaksimalkan untuk penghijauan berbagai toga seperti gading, lidah buaya, cabai, jahe, mangkokan dan lainya. Selain itu warga juga konsisten menjaga kebersihan lingkungan dan saluran," tuturnya.
Camat Setiabudi, Dyan Airlangga menambahkan, selama ini warga khusunya di RW 02 telah terbiasa memilah sampah antara sampah organik dan non organik. Sampah non organik disetorkan ke Bank Sampah Guntur Sadar Lingkungan, lalu sampah organiknya dimanfaatkan sebagai pupuk.
"Proklim ini akan terus dikembangkan ke RW-RW yang ada di wilayah Kecamatan Setiabudi, sehingga nantinya setiabudi akan sangat ramah lingkungan," tandasnya.