Kamis, 08 November 2018 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Andry 2597
(Foto: Rezki Apriliya Iskandar)
PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Satgas Pangan Polri,Biro Perekonomian dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI serta Bulog melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
Sidak dilakukan untuk mengecek ketersediaan beras di dua pasar tersebut mencukupi sekaligus memastikan harga bahan pokok terkendali.
Direktur Utama FSTJ, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, dari hasil sidak bersama tim gabungan hari ini, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang dinilai sangat cukup.
"Hari ini stoknya 50 ribu ton. Kemarin 51 ribu ton, lebih tinggi dari biasanya," ujarnya, Kamis (8/11).
Arief mengakui ada pergerakan harga untuk beras jenis medium di pasaran. Namun hal tersebut telah diantisipasi dengan meminta Bulog menggelar operasi pasar untuk menjaga laju inflasi.
"Saat ini produksi dari pertanian kita dalam hal ini beras sebenarnya cukup. Pasokan masih normal," katanya.
Menurut Arief, ketersediaan beras medium menurun karena ada kecenderungan akan menjadi premium. Saat ini ketersediaan beras premium di Pasar Induk Beras Cipinang mencapai lebih dari 80 persen. Sedangkan beras medium di bawah 15 persen.
Sementara itu,
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman memastikan ketersediaan beras mencukupi dan harga terkendali. Kenaikan harga beras medium belakangan ini disebut sebuah anomali karena berada di tengah kondisi stok beras yang cukup."Kita mengecek pangan di lapangan mulai pukul 05.00 tadi. Alhamdulillah semua posisi stabil. Tidak ada alasan harga naik," tandasnya.