Kamis, 13 November 2014 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Lopi Kasim 3981
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Banjir yang kerap terjadi di ibu kota salah satunya disebabkan banyaknya bangunan yang berdiri di atas saluran air. Berbagai upaya penertiban juga terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Namun, dua unit rumah mewah di Jalan Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berdiri di atas saluran air. Walaupun jelas menutup saluran air, belum ada upaya menertibkan dua bangunan tersebut.
Satimin (61), warga RT 13/04, Kelurahan Cempaka Putih Timur, mengatakan, dua rumah mewah tersebut menutup saluran penghubung (PHB) Rawa Kerbo sepanjang 6 meter. Akibatnya, perumahan warga kerap banjir lantaran menyempitnya saluran air.
"Ya, gimana nggak banjir, salurannya yang sepanjang 6 meter ditempat itu hanya sisa setengah meter saja, warga sudah melapor ke kecamatan, tapi tidak ada tanggapan," ujarnya, Kamis (13/11).
Ia berharap, instansi terkait segera menindaklanjuti kedua bangunan tersebut. Apalagi, musim penghujan sudah mulai datang. "Tahun lalu banjir sampai selutut, harapan warga sih segera dibebaskan, itu saluran yang menyempit. Kalau kebanjiran kan kita yang repot," katanya.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tata Air Jakarta Pusat, Herning Wahyuningsih, membenarkan dua bangunan yang memakan saluran air tersebut. Namun, menurut Herning, untuk melakukan penertiban wewenangnya ada di pihak kecamatan.
"Kita siap support anggaran refungsi, karena di kita anggaran ada, kalau berdiri di atas saluran kan seharusnya pamong wilayah harus tanggap, secepatnyalah lakukan pembongkaran," tuturnya.
Wakil Camat Cempaka Putih, Poppy Purnama, mengatakan, dirinya tidak bisa memberikan keterangan apa-apa terkait dua bangunan tersebut. "Nanti saya bicarakan dengan camat terlebih dahulu," ucapnya.
Sementara itu, Camat Cempaka Putih, Lilik Yuli Handayani, saat dihubungi melalui ponselnya tidak direspon, begitu juga dengan pesan singkat yang dikirim tidak dibalas.