Rabu, 12 November 2014 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 3665
(Foto: doc)
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku kurang puas dengan kajian detail engineering design (DED) ruang bawah tanah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Pria yang akrab disapa Ahok itu menilai kajian DED yang dibuat oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta terlalu kecil mengacu pada peraturan gubernur (Pergub) Nomor 167 Tahun 2012 tentang Pemanfaatan Ruang Bawah Tanah dan Udara.
"Saya tidak puas ternyata pemanfaatan DED itu terlalu kecil. Seharusnya bisa dibikin lebih besar lagi," ujar Ahok di Balaikota, Selasa (11/11) malam.
"Di dalam Pergub yang lama, pemanfaatan ruang bawah tanah hanya diperbolehkan 10 meter ke dalam. Kenapa tidak dibuat sebesar mungkin ruang di bawah. Ngapain enggak mau dimanfaatin," katanya lagi.
Ia menjelaskan, di ruang bawah tanah Monas akan dibangun hotel guna mendukung pariwisata serta sarana parkir raksasa yang mampu menampung puluhan ribu sepeda motor.
"Kita ingin di bawah Monas bisa masuk sekitar 20 ribu sepeda motor agar warga saat disediakan bus gratis, orang capek kan sampai Jakarta, mereka bisa parkir di situ," jelasnya.
Untuk merealisasikan hal tersebut, lanjut Basuki, pihaknya akan merevisi Pergub Nomor 167 Tahun 2012. "Jika dewan tidak setuju pembangunan ruang bawah tanah menggunakan APBD, kita bisa gandeng investor swasta. Dari segi Amdal, semuanya bisa," ungkapnya.