Rabu, 15 Agustus 2018 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 2236
(Foto: Nurito)
Menyambut Pekan ASI se-Dunia, Puskesmas Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, menggelar acara seminar sebagai kampanye dukungan ibu menyusui untuk mencegah Stunting. Sebanyak 100 peserta hadir dalam kegiatan tersebut.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung, Sunersi Handayani mengatakan, ASI eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit. Hal tersebut sesuai dengan beberapa kajian dan fakta global. Yakni kajian global The Lancet Breastfeeding Series.
"ASI Ekslusif ini diberikan pada Balita usia 0-6 bulan. Selama enam bulan, balita hanya diberikan ASI dan tidak boleh ada tambahannya. Setelah itu baru diberikan makanan tambahan dan pemberian ASI maksimal dua tahun," ujar Sunersi, Rabu (15/8).
Menurutnya, dengan menyusui ASI Eksklusif dapat menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88 persen pada bayi berusia kurang dari tiga bulan. ASI Eksklusif juga berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis.
Disebutkan, cakupan ASI eksklusif Puskesmas Kecamatan Cipayung pada semester 1 tahun 2018 sebesar 70,4 persen atau 678 bayi dari jumlah 964 balita yang ada. Hal ini sebenarnya sudah memenuhi SPM ASI eksklusif yaitu sebesar 44 persen.
Sementara, dalam kegiatan Pekan ASI se-Dunia di wilayah Kecamatan Cipayung ini diisi dengan kegiatan Talkshow dengan narasumber dari Sentral Laktasi Indonesia (SELASI) yaitu dr
Wiyarni Pambudi dan Sulistiyawati Murdiningrum, SKM dari Dinas Kesehatan DKI.