Jumat, 06 April 2018 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2188
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Penerapan sistem aplikasi mPosyandu dan pemantauan jentik di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, ternyata mampu menekan kasus kurang gizi dan demam berdarah di wilayah tersebut.
Lurah Semper Barat, Benhard Sihotang mengatakan, sistem aplikasi mPosyandu di wilayahnya merupakan pilot proyek yang diterapkan sejak 2016 lalu. Selain itu, lanjut Benhard, sejak 2017 pihaknya juga menerapkan aplikasi eCinta untuk memantau tumbuh kembang anak di atas usia balita.
"
Dengan pemantauan melalui aplikasi, pengawasan lebih baik dan mampu menekan jumlah kasus kurang gizi dan DBD pada anak ," katanya, Jumat (6/4).Dijelaskan Benhard, di wilayahnya terdapat 41 posyandu dengan jumlah kader mencapai 205 orang. Sejak diberlakukan sistem pelaporan melalui aplikasi, petugas mudah mengawasi sehingga anak yang berpotensi kekurangan gizi bisa segera diantisipasi.
Berdasarkan data yang dimiliki Benhard, kasus kurang gizi di wilayahnya terus berkurang dalam tiga tahun belakangan ini. Pada 2016, tercatat ada sembilan kasus, kemudian empat kasus di 2017 dan pada 2018 satu kasus.
Selain tenaga kader posyandu, ungkap Benhard, pelaksanaan pemantauan tingkat kecukupan gizi anak juga dilakukan oleh 248 kader jumantik. Teknisnya, saat mereka melakukan pemantauan jentik juga dibarengi melakukan pendataan gizi anak untuk diinput dalam mPosyandu.
"Penerapan smartDB mampu menekan kasus DB di wilayahnya. Dari sebanyak 130 kasus di 2016 menjadi 60 kasus di 2017 dan 12 kasus pada 2018 ini," tandasnya.