Selasa, 14 Oktober 2014 Reporter: Nurito Editor: Dunih 4383
(Foto: Nurito)
Sedikitnya 12 bangunan semi permanen di Jl Taruna Raya RT 12/03, Pulogadung, Jakarta Timur, ludes dilalap api. Api yang berkobar sejak pukul 14.00, diduga karena hubungan arus pendek listrik di rumah kontrakan milik Danat (50). Untuk memadamkan api seorang petugas pemadam bernama Pramono (28) mengalami luka lantaran terjatuh dari atap saat
ingin mendekati titik api.Lokasi kebakaran memang cukup sulit dijangkau petugas. Bahkan, beberapa petugas terpaksa naik ke atap bangunan untuk mematikan titik api. Sialnya, Pramono yang kurang hati-hati akhirnya terjatuh. Beruntung akibat kejadian itu, Pramono hanya mengalami terkilir pada bagian kaki kanannya sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Ramli (37), warga sekitar mengatakan, api cepat berkobar di atap kontrakan milik Danat. Rumah semi permanen itu biasanya digunakan pemiliknya untuk penampungan barang-barang bekas. Banyaknya bahan yang mudah terbakar, membuat api cepat berkobar dan merembet ke bangunan lainnya.
"Api tahu-tahu sudah di atap bangunan. Warga sudah berupaya memadamkan api, tapi tak berhasil karena sumber air yang sedikit," ujar Ramli, Selasa (14/10).
Dalam sekejap, api pun menghanguskan 12 bangunan tersebut. Umumnya, bangunan yang terbakar dijadikan tempat usaha seperti bengkel las, tempat penampungan barang-barang bekas, kayu, rumah kontrakan, warung kelontong dan sebagainya.
Kasie Operasi Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) Jakarta Timur, Moelyanto mengatakan, untuk memadamkan kobaran api, pihaknya mengerahkan 23 unit mobil pemadam. Petugas sempat kesulitan saat berusaha memadamkan kobaran api lantaran lokasinya berada di pemukiman padat penduduk.
"Kami kerahkan 23 unit mobil pemadam dan sempat mengalami kesulitan menjangkau lokasi, karena berada di pemukiman padat penduduk," ucap Moelyanto.
Beruntung dalam waktu sekitar 1 jam, api berhasil dipadamkan petugas. Akibat kebakaran itu, 12 kepala keluarga (KK) atau 65 jiwa harus kehilangan hunian mereka. Namun, petugas belum bisa menaksir berapa kerugian materi yang diderita warga tersebut.