Senin, 13 Oktober 2014 Reporter: Nurito Editor: Agustian Anas 21382
(Foto: doc)
Sungguh naas nasib yang dialami Mohammad Yusup Septianto (18). Mahasiswa semester II Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Pasar Rebo, Jakarta Timur ini, tewas terlindas bus jemputan karyawan milik RSPAD Gatot Subroto, di Jalan Delima Raya, Malaka Jaya, Duren Sawit, Senin (13/10) sekitar pukul 06.00.
Peristiwa naas itu bermula ketika korban yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Fino berwarna merah bernopol B 6536 GAY terpeleset dan terjatuh saat mencoba menghindari tanda perbaikan saluran berupa papan yang dipasang Sudin PU Tata Air Jakarta Timur.
Namun nahas, saat bersamaan melintas bus antar jemput karyawan RSPAD Gatot Subroto dengan nomor
2685/45 yang melaju dengan kecepatan tinggi di belakangannya. Yusup pun langsung terlintas bus tersebut. Akibatnya, warga Jalan Mawar Merah III RT 09/12 Malaka Jaya, Duren Sawit, ini langsung tewas di lokasi dengan kondisi kepala pecah.Nina (42), salah seorang pedagang rokok menuturkan, korban memacu sepeda motornya dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Bunga Rampai ke arah Pasar Klender. Korban semula hendak menyalip kendaraan di depannya. Namun korban kaget karena di depannya terdapat papan proyek dan lubang jalan. Meski sudah berupaya menghindar, namun karena kehilangan keseimbangan akhirnya korban terjatuh.
"Korban terjatuh saat hendak mendahului kendaraan di depannya karena menghindari lubang galian. Korban sempat kaget dan ngerem mendadak, terus terjatuh. Saat itulah bus melintas dan korban langsung terlindas roda belakang bus hingga meninggal dunia di lokasi kejadian," ujarnya.
Gala (22), kakak korban yang datang ke lokasi kejadian langsung terlihat syok. Ia pun langsung membawa jasad adiknya ke rumahnya di Jalan Mawar Merah 3 RT 09/12 Malaka Jaya, Duren Sawit. Pihak keluarga menolak jasad korban untuk diotopsi. Rencananya, usai shalat Dzuhur nanti jenazah korban akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa.
Kasus kecelakaan tersebut ditangani Satwil Lantas Jakarta Timur. Sepeda motor korban dan bus langsung dibawa ke Satwil Lantas. Namun sejauh ini belum ada keterangan resmi dari instansi tersebut. Kasat Lantas Jakarta Timur, AKBP Haris, saat dihubungi melalui ponselnya tidak memberikan jawaban. Bahkan, pesan singkat yang dikirim pun tidak dibalas.