Rabu, 08 Oktober 2014 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Dunih 4741
(Foto: doc)
Tidak sebandingnya angka kelulusan dengan lapangan kerja yang tersedia membuat upaya pengentasan angka pengangguran menemui kesulitan. Berdasarkan data Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Timur tahun 2013 tercatat ada sebanyak 136.936 angkatan kerja baru. Dari jumlah tersebut hanya 123.972 yang dapat diserap lapangan kerja, sedangkan sisanya sebanyak 12.964 masih berstatus penganggur.
"Dari data tersebut ada 12.964 orang yang belum bekerja, bahkan tahun ini diprediksi akan terus meningkat," ujar Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sudin Nakertrans Jakarta Timur, Satwati Rahayu, Rabu, (8/10).
Dijelaskan Rahayu, selama ini Sudin Nakertrans Jakarta Timur telah berupaya untuk menekan jumlah angka pengangguran tersebut. Tapi, jumlah lulusan angkatan kerja baru tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
"Angkatan kerja baru tidak diimbangi dengan ketersedian lapangan pekerjaan," tukasnya
Dikatakan Rahayu, upaya yang selama ini dilakukan pihaknya ada tiga hal. Pertama, mengadakan job fair selama dua kali dalam setahun dengan melibatkan 600 perusahaan dengan harapan 200 lowongan pekerjaan dapat terserap. Kedua, pendataan lowongan kerja di perusahaan. Ketiga mengadakan pelatihan wirausaha meliputi pelatihan teknik AC sebanyak 30 orang, pelatihan steam motor sebanyak 20 orang, bordir Sebanyak 20 orang dan pembuatan kue 25 orang.
"Kendala lainnya masalah tenaga kerja, yaitu bersifat take over atau keluar masuknya tenaga kerja dari satu perusahaan ke perusahaan lain karena sistem kontrak," tandasnya.