Selasa, 23 Januari 2018 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 3310
(Foto: Dadang Kusuma Wira Putra)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi meluncurkan grand design (desain besar) pembangunan berbasis gerakan, "Desain Kota 4.0". Desain ini diharapkan mampu menjawab dan sesuai dengan tantangan ke depan.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuturkan, desain ini perencanaannya disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) DKI Jakarta.
"Harus bersifat kekinian, karena kita harus siap dengan tantangan ke depan," kata Anies, Selasa (23/1).
Menurutnya, desain-desain besar pembangunan harus menyasar seluruh aspek penting dalam tata ruang dan lingkungan hidup kota. Selain visioner, pembangunan tersebut juga harus selaras dengan prioritas kerja dalam membawa visi dan misi Pemprov DKI Jakarta hingga tahun 2022.
Dikatakan Anies, untuk grand design menuju kota layak anak akan dilakukan penekanan dalam mewujudkan sekolah ramah anak. Sebab, para orangtua pasti menginginkan anaknya bisa belajar dengan nyaman.
"Urusan sekolah menjadi sebuah keharusan terkait masalah ramah anak," terangnya.
Kemudian, desain besar pengelolaan air minum dan limbah domestik juga menjadi perhatian. Pasalnya, air perlu dikelola dengan baik karena menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Ditambahkan Anies
, Desain Kota 4.0 juga mencakup sistem pengelolaan sampah. Kebersihan menjadi komponen penting dari sebuah kota yang harus dilakukan berbasis gerakan atau melibatkan masyarakat itu sendiri."Kita harus sudah membiasakan tertib membuang sampah sejak usia dini," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, grand design pembangunan berbasis gerakan yang diluncurkan yakni, Jakarta Menuju Kota Layak Anak 2018-2022, Pertanian Perkotaan DKI Jakarta 2018-2030, Air Minum dan Air Limbah Domestik DKI Jakarta 2018-2022, serta Sistem Pengelolaan Sampah 2018-2022.