Perguruan Tunggal Pitung Jatayu Ikut Lestarikan Silat Betawi

Rabu, 13 Desember 2017 Reporter: Keren Margaret Vicer Editor: Toni Riyanto 7873

Melonggok Perguruan Tunggal Pitung Jatayu Gencar Lestarikan Silat Cingkrik

(Foto: Istimewa)

Masyarakat Betawi identik dengan kemahirannya bermain silat. Tak heran, hingga saat ini masih banyak perguruan-perguruan silat Betawi yang berupaya melestarikan warisan leluhur yang sangat bernilai ini.

Kami terus menjaga filosofi pintar mengaji dan rendah hati

Adalah Perguruan Tunggal Pitung Jatayu di RT 07/03, Kelurahan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, yang telah turut andil agar generasi muda bisa mempelajari silat Betawi. Perguruan ini didirikan pria bernama Tarman (62) yang juga akrab disapa Baba Aman pada tahun 1972.

Mereka yang belajar silat Betawi beraliran Cingkrik di Perguruan Tunggal Pitung Jaya harus bisa menguasi 12 jurus andalan yakni, Langkah Satu, Jurus 1, Jurus 2, Jurus 3, Jurus 4, Pembuka Satu, Sauk, Macan, Singa, Blokbek, Rambek, dan Longgok.

Kepada Beritajakarta.id, Baba Aman menuturkan, dirinya sudah mempelajari silat Betawi ini sejak berusia lima tahun dari gurunya yang bernama Haji Abdul Majid. Silat beraliran Cingkrik, dengan ciri keluwesan gerakan tangan dan kaki. hingga saat ini tetap mempunyai daya tarik tersendiri baginya.

"Semakin hari, kecintaan saya terhadap seni budaya Betawi semakin bertambah," kata Aman, baru-baru ini.

Menurutnya, mempelajari silat di perguruan yang dipimpinnya tidaklah sulit, asalkan ada niat dan kemauan kuat untuk belajar. Terlebih Perguruan Tunggal Pitung Jatayu tidak mematok besaran tarif dari pelatihan yang diberikan kepada para murid.

"Bagi yang mau belajar pertama kali harus diantar orang tuanya. Kemudian, mengisi formulir dan membayar Rp 5 ribu, itu saja," tuturnya.

Murid-murid, lanjut Aman, tidak hanya diajarkan untuk memiliki kemampuan bela diri. Tapi, mereka juga akan diberikan pemahaman tentang nilai-nilai luhur dalam kultur masyarakat Betawi.

"Kami terus menjaga filosofi pintar mengaji dan rendah hati. Kalau ada murid yang menggunakan kemampuanya untuk berbuat tidak baik seperti tawuran, maka akan dikeluarkan dari perguruan," imbuhnya.

Dijelaskan Aman, saat ini murid yang belajar berjumlah 400 orang dengan 40 pelatih. Perguruan Tunggal Pitung Jatayu sudah sering mendapat undangan untuk mengisi acara baik di masyarakat umum maupun instansi pemerintah.

"Saya sendiri masih aktif mengajar, meskipun tidak sesering dulu. Sebab, saat ini lebih banyak mengawasi saja," terangnya.

Aman berharap, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat memberikan perhatian yang lebih baik kepada sanggar-sanggar maupun perguruan yang terus berupaya melestarikan seni dan budaya Betawi.

"Bagi kami, setidaknya pemerintah bisa memberikan perhatian kepada tenaga pengajar," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Yayasan Tunas Kelape-DPD Bamus Betawi Gencar Melestarikan Kebudayaan Betawi di Jakarta Selatan

Filosofi Pandai Mengaji dan Pencak Silat Bakal Digencarkan

Minggu, 05 November 2017 5189

H. Sanusi diberi Anugerah Maestro Pencak Silat Oleh Kemendikbud RI

Sanusi Sang Maestro Seni Tradisi Bidang Pencak Silat Betawi

Jumat, 04 Agustus 2017 7114

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468497

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307233

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285050

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283948

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282625

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks