Rabu, 06 Desember 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 3018
(Foto: doc)
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meminta seluruh puskesmas di Ibukota agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri.
Mengingat, sepanjang tahun 2017 ini, tercatat ada 22 pasien yang menderita difteri.
Kepala Dinkes DKI Jakarta, Koesmedi Priharto mengatakan, pihaknya telah meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit difteri. Khususnya di tingkat puskesmas yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Di DKI sendiri ada 22 orang yang terjangkit difteri selama satu tahun ini. Umumnya itu anak-anak. Semua puskesmas sudah kami minta waspada," ujarnya, Rabu (6/12).
Menurut Koesmedi jika ada satu orang terkena difteri, maka harus dilakukan surveillance. Artinya melacak sampai sejauh mana terjangkitnya dan asal terkena penyakit.
"Jadi kalau ada satu orang kena, kita harus melakukan surveillance. Memang susahnya DKI, kan orang keluar masuk. Bisa saja dari daerah sekitar," katanya.
Koesmedi mencatat, dari 22 pasien penderita difteri, tiga di antaranya diketahui belum diimunisasi.
"Empat lainnya memiliki riwayat imunisasi lalu terjangkit saat mengunjungi orang yang terkena difteri," sambungnya.
Ia menambahkan, difteri sendiri merupakan penyakit yang disebabkan dari kuman bernama
Corynebacterium Diphtheriae . Penyebaran penyakit ini melalui udara dan bisa menular.