Selasa, 28 November 2017 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1792
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura menggelar lokakarya penerapan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) bertajuk "Follow Up Workshop Knowledge Sharing of ERP: The Success and Problems of ERP Implementation" di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menuturkan, melalui diskusi mendalam, pertukaran pandangan dan pengalaman diharapkan bisa menghadirkan solusi perkotaan yang berkelanjutan, khususnya tantangan transportasi perkotaan.
"Singapura sudah menerapkan ERP sejak tahun 1974. Banyak pengalaman yang bisa kita dapat," kata Sandi, Selasa (28/11).
Menurutnya, lokakarya ini menjadi bagian dalam rangka penerapan ERP di Jakarta pada tahun 2019 dimana lelang pengadaan teknologi ERP diharapkan selesai tahun depan.
"Prosesnya sekarang sedang berjalan, ada Dinas Perhubungan yang membidangi. Kita akan pilih teknologi terkini untuk lima sampai 20 tahun ke depan," terangnya.
Sandi menambahkan, sebagai bentuk kerja sama ke depan, Pemprov DKI Jakarta mendelegasikan sumber daya manusia (SDM) ke Singapura. Mereka nantinya bertugas untuk melihat langsung dan mempelajari ERP di sana, sekaligus memastikan bagaimana nanti penerapannya di Jakarta.
"Ada dari Pemprov DKI yang dikirim ke Singapura, kemarin tanggal 7-11 November sudah ada. Kita akan lebih banyak lagi mengirim SDM ke sana," ujarnya.
Sementara, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar mengatakan, manajemen lalu lintas merupakan suatu tantangan besar di kota-kota besar. Untuk itu, pihaknya ingin berbagi pengalaman dan bertukar pikiran dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Terpenting kami bisa saling belajar dan bertukar pengalaman. Hasil dari lokakarya ini harus ada tindak lanjut agar berkesinambungan," tandasnya.