Senin, 20 November 2017 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2177
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan, menyampaikan jawaban atas tanggapan dan pertanyaaan sejumlah fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2018.
Secara umum, jawaban gubernur atas pertanyaan fraksi di DPRD, menegaskan bahwa rancangan anggaran mencerminkan prioritas pada bidang lapangan pekerjaan, pendidikan berkualitas dan biaya hidup yang terjangkau.
"Rancangan anggaran mencerminkan prioritas yang sudah kita gariskan yaitu, lapangan pekerjaan, pendidikan berkualitas, biaya hidup terjangkau. Ini yang sehari-hari dibutuhkan warga Jakarta," katanya, Senin (20/11).
Terkait pembukaan lapangan kerja, Anies menjelaskan penerapan program OK OCE di 44 kecamatan yang akan menjadi pusat pengembangan wirausaha. Diharapkan, lewat program ini akan lahir 200 ribu wirausahawan baru di Jakarta.
Di bidang pendidikan, Anies tegaskan keseriusannya meningkatkan mutu dan akses pendidikan. Rencananya, pada 2018 akan ditentukan wilayah awal pelaksanaan. Nantinya, pemilihan wilayah diprioritaskan bagi kawasan yang memiliki kategori perekonomian minim.
"Program seperti ini harus dimulai dari wilayah tertentu yang terpilih. Kemudian melebar ke wilayah lain, bertahap kita melakukannya," tambahnya.
Kemudian, terkait biaya hidup di Jakarta, Anies mengaku akan memastikan kebutuhan bahan warga, terutama menyangkut kebutuhan pokok, bisa terkendali. Karena itu, Anies akan memastikan peran pemerintah menjaga pasokan stok tetap terjaga.
Selain kebutuhan pangan, Anies juga paparkan sandang, papan dan transportasi menjadi bagian menekan biaya hidup di Jakarta agar terjangkau bagi warga.
Secara khusus, Anies juga menyampaikan program OK O-Trip yang diharapkan dapat terealisasi pada 2018 mendatang.
"Kami percaya dewan akan memproses ini secara efisien dan efektif, sehingga kita bisa mencapai kesepakatan dengan cepat dan
langsung bisa kita eksekusi," tandasnya.