Kamis, 18 September 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 3671
(Foto: doc)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan bantuan senilai Rp 100 miliar ke masing-masing daerah penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). Bantuan yang diberikan tahun 2015 tersebut dimaksudkan untuk mengatasi masalah kemacetan dan banjir di Ibu Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur penanganan banjir dan kemacetan di Bodetabek. Bantuan itu didasari oleh infrastruktur transportasi maupun penanganan banjir kerap bersinggungan antara kabupaten dan kota tersebut.
"Kita sepakat memberikan bantuan uang senilai Rp 100 miliar untuk masing-masing daerah pada tahun depan," kata pria yang disapa Ahok itu, usai melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala daerah Bodetabek di Wisma Nusantara, Rabu (17/9) malam.
Dikatakan Ahok, segala pembangunan yang dilakukan di Ibu Kota pasti memberi dampak serta saling mengikat dengan kota-kota mitranya, begitu juga sebaliknya. Sehingga pembangunan Jabodetabek harus bersinergi untuk mengurangi dua masalah utama di Jakarta. "Semua harus bersinergi satu dengan yang lainnya," ujarnya.
Ahok mencontohkan, dana tersebut bisa digunakan untuk pembebasan lahan yang berkaitan Sungai Angke atau pembangunan waduk yang bersinggungan dengan daerah mitra Jakarta. Begitu juga dengan pembangunan Terminal Lebak Bulus di Jakarta Selatan yang bersinergi dengan Tangerang dan Bogor. Seluruhnya membutuhkan dana pemeliharaan. Jumlah bantuan yang diberikan pun meningkat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 5 miliar.
"Duitnya kan terbatas. Dulu bantuan kita Rp 5 miliar. Tapi itu kekecilan lah, Rp 5 miliar buat apaan. Ini kota mitra. Kota yang besar harusnya menolong kota yang kecil," ungkap Ahok.
Ahok mewanti-wanti agar bantuan tersebut hanya digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Jika masing-masing daerah membuat laporan keuangan dengan baik, maka tahun berikutnya akan mendapatkan dana dengan jumlah yang sama. Diharapkan kerjasama yang baik antar kota mitra ini bisa menjadi contoh di tingkat nasional. "Patokannya itu asal dia buat laporan. Tahun depan dapat lagi," tegasnya.
Sementara itu, para kepala daerah mitra Jakarta mengaku senang dengan inisiatif Pemprov DKI mengundang mereka untuk berkoordinasi langsung. Terlebih, mereka akan mendapatkan bantuan keuangan minimal senilai Rp 100 miliar.
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengatakan sebenarnya bantuan keuangan dari Pemprov DKI kepada Bodetabek sudah rutin diberikan sejak beberapa tahun lalu. Namun anggarannya sangat kecil dibanding biaya yang mereka butuhkan. Sebab, selama ini mereka hanya berkomunikasi antar Bappeda pemerintah.
"Sebelumnya, kita sudah dapat bantuan keuangan dari Pemprov DKI, cuma anggarannya terlalu kecil. Biasanya, untuk membantu DKI mengatasi masalah kemacetan, kita berkirim surat ke Bappeda mengenai apa yang dibutuhkan. Namun kenyataannya, Tangsel minta Rp 10 miliar, tetapi dikasih hanya Rp 2 miliar," kata Airin.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Wakil Bupati Bogor Nurhayanti, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Sekda Kabupaten Bekasi Muhyiddin, Walikota Bekasi Rahmat Effendi, beberapa pejab
at daerah lainnya, serta perwakilan dari TNI.