Jumat, 22 September 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 1976
(Foto: Punto Likmiardi)
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta melakukan pemetaan strategi komunikasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya di bantaran sungai.
Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta, Dian Ekowati mengatakan, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mengatasi permasalahan sampah. Masyarakat dan stake holder lainnya harus ikut berpartisipasi.
"Sampah sudah menjadi permasalahan seluruh warga Jakarta dan kami memerlukan bantuan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan," ujarnya di Kantor Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/9).
Ia pun meminta peran serta media massa untuk ikut mensosialisasikan warga agar tidak membuang sampah sembarangan, khususnya di badan sungai. Sosialisasi melalui media massa dinilai cara paling ampuh.
"Melalui media kami menyuarakan pentingnya perubahan perilaku masyarakat untuk tidak menjadikan kali sebagai tempat sampah," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pada 2016 lalu, volume sampah yang diangkut dari badan sungai, waduk, danau, dan situ mencapai 90-220 ton per hari. Dari angka tersebut 90 persennya berasal dari sampah rumah tangga dan pasar.
Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede menambah
kan pihaknya memerlukan partisipasi dari pengurus RT/RW untuk mengingatkan warganya agar tidak membuang sampah ke badan sungai."Tidak hanya pembersihan oleh petugas, tapi perilaku masyarakat juga menjadi fokus kami ke depan," tandasnya.