Selasa, 05 September 2017 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2212
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Selasa (5/9), menggelar pertemuan untuk membahas realisasi bantuan kemitraan tahun anggaran 2017 serta beberapa program di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantar Gebang.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, pembahasan juga meliputi mekanisme realisasi anggaran bantuan tahun 2016 untuk pembuatan sumur artesis sebesar Rp 25 miliar. Rencananya, Pemkot Bekasi akan menyerahkan pengerjaan ke PDAM Bekasi.
"Yang Artesis kami tidak menghendaki adanya penyertaan modal pemerintah (PMP), karena bantuan tidak boleh di PMP kan. Jadi dikelola oleh Bekasi dan dikerjasamakan dengan PDAM," katanya.
Dijelaskan Premi, untuk bantuan dana kemitraan pada 2016 keseluruhannya dianggarkan sekitar Rp 186 miliar dan baru teralisasi sekitar Rp 65 miliar.
Sedangkan pada 2017, jelas Premi, dianggarkan bantuan sebesar Rp 318 miliar dengan besaran bantuan kemitraan sekitar Rp 248 miliar dan Rp 70 miliar bantuan comunity development (bantuan langsung tunai).
"Untuk 2017 belum terealisasi sama sekali. Pak Gubernur tadi menyampaikan harapannya untuk sama-sama menggenjot agar penyerapannya maksimal," kata
nya.Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menambahkan, dalam pertemuan ini pihaknya melaporkan tentang realisasi bantuan 2017 dan penyerapannya.
Dijelaskan Rahmat, realisasi bantuan yang dilaporkan ke Pemprov DKI di antaranya, tentang progres proyek pelebaran Jalan Jati Asih yang saat ini sudah mencapai 60 persen.
"Jadi kita ke sini lapor tentang realisasi dan penyelesaian bantuan yang ada di Bekasi. Termasuk juga menyampaikan beberapa program di TPA Bantar Gebang," tandasnya.