Selasa, 29 Agustus 2017 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 2960
(Foto: Nurito)
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meresmikan Pasar Pelita, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (29/8). Pasar ini terdapat 382 tempat usaha untuk sekitar 255 pedagang.
Menurut Djarot, revitalisasi pasar tradisional yang ada di DKI Jakarta untuk lebih meningkatkan ekonomi dari para pedagang. Oleh karena itu, Djarot pun ingin agar para pedagang bisa mengembangkan mental wirausaha yang telah dimiliki.
"Agar pasar terus ramai maka harus direvitalisasi. Namun seharusnya bukan hanya gedungnya yang dibangun, mental pedagangnya juga. Sebab persain
gan semakin ketat," ujar Djarot.Sesuai namanya, Djarot berharap Pasar Pelita dapat memberikan penerangan, pencerahan bagi pedagangnya maupun warga sekitarnya.
"Banyak orang sukses jadi pengusaha, pejabat, TNI/Polri dan sebaginya dari orangtuanya yang berjualan di pasar. Jadi jangan remehkan pedagang pasar tradisional," ucapnya.
Djarot meminta kepada lurah, camat dan wali kota untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungannya. Jika ada pedagang kaki lima (PKL) berjualan di luar pasar maka harus ditertibkan. Selain dapat mematikan pedagang pasar, keberadaan PKL itu dapat mengganggu ketertiban umum.
Sementara, Dirut PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, Pasar Pelita pasca direvitalisasi kini tampil lebih modern. Selain dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, juga tersedia areal parkir kendaraan yang cukup luas.
"Pembangunan pasar rakyat bersubsidi ini merupakan salah satu program sistematik Pemerintah Provinsi DKI. Yakni untuk penguatan pangan dalam menjaga inflasi agar tetap stabil. Sehingga masyarakar ekonomi rendah dapat berdagang dan tidak terbebani biaya besar," tandasnya.
Pasar Pelita dibangun di atas lahan seluas 3.425 meter persegi, dengan luas bangunan 2.592 meter persegi. Pasar ini mampu menampung 382 tempat usaha dari 255 pedagang.
Para pengunjung pasar juga disediakan fasilitas ruang menyusui, klinik mini dan toilet disabilitas. Selain itu untuk keamanan ada juga circuit closed television (CCTV) dan hidran.