Nelayan di Jakut Rugi Rp 1 Miliar

Kamis, 04 September 2014 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Lopi Kasim 7237

kapal nelayan bersandar di muara baru

(Foto: Bayu Suseno)

Pembatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar sebesar 20 persen oleh pemerintah pusat berimbas buruk bagi nelayan di Muara Baru dan Muara Angke di Jakarta Utara. Pasalnya, kini mereka tidak dapat melaut lantaran kapal mereka sulit mendapatkan BBM. Alhasil, para nelayan ini merugi hingga Rp 1 miliar per hari.

Belum lagi kerugian kapal yang rusak karena terlalu lama sandar

Dari sebanyak 1.478 kapal di Pelabuhan Muara Angke, 500 diantaranya hingga kini tidak dapat melaut. Tak hanya itu, sekitar 10 ribu anak buah kapal (ABK) pun kini kehilangan mata pencahariannya.

Ketua Himpunan Nelayan Pursein Nasional, James T mengatakan, saat ini seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) yang ada di lingkungan Pelabuhan Muara Baru sudah habis. "Tiap kapal itu diawaki 20-40 orang. Setiap hari tiap awak biasa dapat hasil senilai Rp 100 ribu, tapi dengan tidak melaut mereka tidak dapat apa-apa," ujar James, Kamis (4/9).

Saat ini, kata James, sekitar 10 ribu ABK tidak mendapatkan penghasilan. Jika dikalkukasikan penghasilan tiap orang Rp 100 ribu per hari, nilai kerugian mencapai Rp 1 miliar. "Belum lagi kerugian kapal yang rusak karena terlalu lama sandar," katanya

Chamid (50), salah seorang operator SPBB 370101 menuturkan, sejak diberlakukannya pembatasan solar, banyak kapal nelayan yang tidak mendapat solar. "Biasanya dapat 1.000 kilo liter solar, sekarang cuma 500 kilo liter. Akhirnya banyak yang tidak bisa dilayani," ungkapnya.

Kepala Bidang Perikanan, Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, Liliek Litasari menambahkan, situasi yang sama juga dialami para nelayan di Pelabuhan Muara Angke. Saat ini, kata Liliek, dari sekitar 250 kapal hanya 10 kapal saja yang bisa dilayani. "Para nelayan sudah mengadukan hal ini kepada kami. Kami juga berupaya mencari solusi atas apa yang saat ini dialami mereka," katanya.

Ditambahkan Liliek, Pertamina saat ini telah mengeluarkan jatah pasokan bulan Desember untuk digunakan bulan September ini. Ia berharap, cara tersebut bisa menjadi solusi terbaik terkait pembatasan solar ini.

BERITA TERKAIT
Kehabisan Solar, Nelayan Muara Angke Mengamuk di SPBB

Kehabisan Solar, Nelayan Mengamuk di Muara Angke

Rabu, 27 Agustus 2014 3875

nelayan langka solar

24 Ribu Nelayan Kena Imbas Pembatasan Solar

Jumat, 08 Agustus 2014 3366

Kapal Cargo Terbakar

Kapal Dishub DKI Terbakar di Perairan Pulau Pari

Rabu, 27 Agustus 2014 7962

Pemilik Kapal Tradisional Kepualaun Seribu Pertanyakan Dermaga Resmi Kapal Mereka

Ratusan Kapal Antre Solar di Pelabuhan Muara Angke

Senin, 11 Agustus 2014 9457

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks