Kamis, 06 Juli 2017 Reporter: Oki Akbar Editor: Andry 1589
(Foto: Reza Hapiz)
Focus Group Discussion (FGD) kembali digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama tim sinkronisasi.
Kali ini FGD yang digelar di ruang pola Bappeda, lantai 2, Blok G, Balai Kota DKI membahas tentang peningkatan mutu pendidikan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, FGD tentang peningkatan mutu pendidikan ini perlu dilakukan dengan mendengar langsung dari sumbernya.
"Dengan mendengarkan langsung dari sumber utama, maka kami memiliki pemahaman yang sangat optimal berkaitan dengan visi misi program pendidikan gubernur terpilih," ujarnya di lokasi, Kamis (6/7).
Dikatakan Tuty, dari FGD kali ini, pihaknya bersama Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan merumuskan langkah strategis untuk mengimplementasikan visi misi pendidikan gubernur dan wakil gubernur terpilih. Termasuk sasarannya untuk dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.
Sebagai contoh, sambungTuty, terkait fleksibilitas implementasi Kartu Jakarta Pintar (KJP) dapat ditarik tunai. Setelah mendengar paparan, Pemprov DKI Jakarta memahami tim sinkronisasi yang
menginginkan kebutuhan siswa berikut orangtuanya terpenuhi dengan KJP."Jadi non tunai ini dalam arti bagaimana kebutuhan itu dapat di-cover pemerintah lewat KJP," tandasnya.