Kamis, 28 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Lopi Kasim 4040
(Foto: doc)
Pelapis dinding (fased) di gedung Blok G Balaikota DKI Jakarta, Kamis (28/8), tiba-tiba terlepas dan ambruk dari lantai 22 sekitar pukul 16.20. Belum diketahui secara pasti penyebab lepasnya dinding pelapis tersebut. Saat peristiwa terjadi terdengar suara bergemuruh. Hal itu menyebabkan seluruh pegawai keluar ruangan, tak terkecuali Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Saat peristiwa terjadi, Basuki sedang berada di ruangannya. Namun karena mendengar suara gemuruh, dirinya langsung keluar ruangan dan turun melalui tangga. Padahal saat itu, Basuki berada di lantai dua Blok B, yang berada tepat di samping gedung Blok G.
"Eh, kenapa? Kenapa?," tanyanya, dengan mimik muka terkejut sambil menuruni tangga dengan dikawal ajudan dan beberapa stafnya, Kamis (28/8).
Mengenakan batik berwarna hijau kebiruan, Basuki sempat singgah di lantai satu dan mengintip di jendela ke arah reruntuhan. Karena pandangan matanya terhalang tiang, dirinya pun kembali berlari ke lantai dasar dengan masih dikawal ajudan. Basuki lalu keluar gedung dan menuju area parkiran mobil dinasnya. "Ini kok bisa?," tanya Basuki.
Sekitar lima menit berada di bawah, ia pun langsung kembali ke ruang kerjanya. Beberapa PNS DKI serta para finalis Abang None tampak mengerumuni reruntuhan. Para petugas pengamanan dalam (Pamdal) terlihat mengatur traffic cone untuk menghalangi media dan PNS agar tidak terlalu dekat dengan lokasi kejadian.
Pantauan beritajakarta.com, pelapis dinding yang terlepas yakni bagian tengah berada disisi timur gedung Blok G. Pelapis terlepas mulai dari lantai paling atas dan langsung menarik satu lapisan sampai bawah. Beruntung tidak ada pegawai yang ada di bawah reruntuhan.
Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Darmawan mengatakan, masih akan meneliti penyebab terlepasnya pelapis dinding tersebut. Pelapis dinding, kata Agustino, baru dipasang pada tahun 2010-2011 sebagai proyek retrovit green building yang dipasang PT Jaya Konstruksi sebagai kontraktor.
"Ini kan baru kejadian, saya belum tahu teknis pemasangan, dinding luar tersebut. Yang terlepas fased, itu berbeda dengan dua bagaian lainnya yang masih menempel," kata Agustino.
Sementara itu, menurut Agustino, dua pelapis dinding lainnya aman. Namun pada sisi barat bagian yang sama tetap harus diwaspadai. "Kalau perlu dipasang police line. Tapi ini sudah lewat masa pemeliharannya," ujar Agustino.
Akibat kejadian ini, satu ruangan di Blok B yang posisinya berada disamping Blok G mengalami kerusakan. Atap ruang Respon Opini Publik (ROP) berlubang, khususnya di ruang rapat dan toilet.
Untuk mengetahui penyebab ambruknya fased tersebut, Kepala Biro Umum DKI Jakarta, Agustino Darmawan dan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Yonathan Pasodung langsung dipanggil menghadap Basuki.