Selasa, 13 Juni 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 1858
(Foto: Punto Likmiardi)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Forum Group Discussion (FGD) tentang pemantapan kapasitas dan kualitas prasarana dan sarana Kota Jakarta bidang transportasi untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan acara ini digelar untuk memaparkan pelaksanaan pembangunan, khususnya bidang transportasi selama lima tahun ke depan.
"Kami paparkan mengenai transportasi apa saja yang sedang dikembangkan di Ibukota," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/6).
Tuty mengungkapkan, dalam acara ini, ada tiga moda transportasi yang dipaparkan. Masing-masing bus Transjakarta, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
"Tiga moda transportasi ini andalan di Ibukota," katanya.
Menurut Tuty, dari ketiga transportasi ini yang paling mudah pengembangannya yakni Bus Rapid Transit (BRT). Selama ada jaringan jalan, pengembangan rute moda tran
sportasi tersebut masih bisa dilakukan."Yang paling fleksibel hanya BRT. Karena masih bisa menambah rute ke mana saja sepanjang jalan ada. Kalau MRT dan LRT harus melalui rel yang ada, tidak bisa rubah rute," jelasnya.
Tuty menambahkan, peningkatan jumlah penumpang pada dua moda transportasi berbasis rel ini merupakan tantangan ke depan. Adapun salah satu cara yang bisa dikembangkan yakni optimalisasi Transit Oriented Development (TOD).
"Untuk dua moda transportasi berbasis rel, peningkatan penumpang hanya bisa dikreasikan dengan optimalisasi TOD," tandasnya.