Kamis, 11 Mei 2017 Reporter: Adriana Megawati Editor: Budhy Tristanto 1800
(Foto: doc)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Husein Murad, mengimbau warga untuk tidak meninggalkan rumah dalam kondisi listrik masih menyala. Hal ini, untuk mengantisipasi korsleting listrik yang dapat memicu terjadinya kebakaran.
Husein mengutarakan, dari 205 peristiwa kebakaran yang terjadi di lima wilayah kota selama periode Januari hingga April, korsleting listrik menjadi pemicu utama, diikuti ledakan tabung gas, pembakaran sampah, api dari lilin, dan lain-lain.
"Kami imbau warga agar memakai listrik sesuai aturan, jangan berlebihan beban dan menumpuk sakelar listrik. Jika keluar rumah dalam waktu yang cukup lama, seperti berlibur atau mudik, sebaiknya aliran listrik dimatikan," ucapnya, Kamis (11/5).
Berdasarkan catatan BPBD DKI, selama Januari hingga April kebakaran yang terjadi akibat korsleting listrik di lima wilayah kota sebanyak 181 kasus. Dengan perincian, 30 insiden di Jakarta Pusat, 34 di Jakarta Utara, 47 di Jakarta Barat, 41 di Jakarta Selatan, serta 29 peristiwa di Jakarta Timur.
Sementara amukan jago merah akibat ledakan tabung gas 16 kejadian, dengan perincian dua kejadian di Jakarta Pusat, satu di Jakarta Utara, lima di Jakarta Barat, dua di Jakarta Selatan serta di Jakarta Timur enam kejadian.
Sedangkan pemicu kebakaran lainnya ada delapan peristiwa, masing-masing satu kejadian di Jakarta Pusat, Barat dan Utara, tiga di Jakarta Selatan serta dua di Jakarta T
imur.