Jumlah Pengangguran di DKI Menurun

Jumat, 05 Mei 2017 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 2941

Angka Pengangguran di Jakarta Selama 5 Tahun Menurun

(Foto: Ilustrasi)

Selama periode Februari 2012 hingga Februari 2017 tren jumlah pengangguran (Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT) di Jakarta terus menurun. 

TPT yang menurun membuktikan bahwa semakin banyak tenaga kerja terserap dalam lapangan kerja.

Pada Februari 2017, tingkat pengangguran di Jakarta mencapai angka 5,36 persen atau menurun sebesar 5,24 poin dibandingkan Februari 2012.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Thoman Pardosi mengatakan, secara rata-rata, penurunan angka pengangguran di Jakarta selama kurun waktu lima tahun mencapai 1,05 persen per tahun. 

"Seringkali pengangguran menjadi masalah dalam perekonomian, yang bila tidak ditangani secara serius akan berimbas pada kenaikan angka kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya," ucap Thoman Pardosi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, Jumat (5/5).

Berbeda dengan tingkat pengangguran Jakarta yang rata-rata menurun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Jakarta selama tiga tahun terakhir, mengalami peningkatan rata-rata  0,56 persen per tahun.

"TPT yang menurun membuktikan bahwa semakin banyak tenaga kerja terserap dalam lapangan kerja. Sedangkan TPAK yang meningkat menggambarkan banyaknya kelompok bukan angkatan kerja yang masuk dalam pasar kerja," katanya.

Ditambahkan Thoman, selama  kurun waktu Februari 2016 hingga Februari 2017, tingkat pengangguran lulusan SMK di Jakarta juga mengalami penurunan paling besar yaitu mencapai empat persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak lulusan SMK yang dapat terserap dalam pasar kerja," tegasnya.

Sementara itu, lapangan pekerjaan utama yang banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor servis yang mencapai 85 persen.

Sektor servis merupakan agregat dari empat sektor yaitu perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; transportasi, pergudangan dan  komunikasi; keuangan dan jasa perusahaan; serta jasa kemasyarakatan, serta sosial dan perorangan.

Selama  periode Februari 2016 hingga Februari 2017, lanjut Thoman, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi mengalami peningkatan paling besar, yaitu 31 persen.

"Meningkatnya pengendara angkutan umum online baik motor maupun mobil merupakan sumber utama penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut," tandasnya.

BERITA TERKAIT
10 Ribu Lowongan Kerja Siap Digelar di Job Fair

7-8 Maret, Job Fair Dibuka di Jaksel

Jumat, 03 Maret 2017 4949

Sudinakertrans Jakut Gelar Job Fair 2016

Sudin Nakertrans Jakut Gelar Bursa Kerja

Kamis, 17 November 2016 3909

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469054

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307887

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284373

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260995

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196619

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks