Kamis, 21 Agustus 2014 Reporter: Suriaman Panjaitan Editor: Dunih 2763
(Foto: Suriaman Panjaitan)
Aksi demo pendukung Prabowo-Hatta di kawasan Patung Kuda, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Akibatnya, sekitar 14 orang pendemo harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Budi Kemuliaan, karena menghirup gas air mata.
Di antara korban tersebut yaitu, Bambang (22) dari Cibinong, Komariah (36) dari Depok, Mela (18) dari
Pandeglang, Metia (43) dari Sasak Panjang, U Yeni (35) dari Pamulang, Rina (40) dari Depok, Ahmad Jeki (21) dari Otista, Sri sunarni (49) dari Pasar Rebo, Samsuri (45) dari Kebagusan, Rudianto (47) dari Bekasi, Lettlesoniah (54) dari Cipinang, Rian (51) dari Pondok Labu, Irwan (22) dari Jeruk Purut, Maimu (37) dari Pasar Minggu, dan Engkup Kusradi (29) dari Serang.Komariah (36), Srikandi Pandu Gerindra DPC Depok mengatakan, saat kejadian dirinya sedang makan di Jalan Budi Kemuliaan. Namun, tiba tiba massa berlari. Saat berusaha melarikan diri, ia menghirup gas air mata. Tidak kuat dengan gas tersebut dirinya terjatuh dan terinjak. Beruntung ia ditolong pemotor yang sedang melintas untuk diantar ke rumah sakit.
"Saya juga tidak tahu kenapa tiba tiba jadi ricuh," ujarnya, Kamis (21/8).
Selain terkena gas air mata, ada juga pendemo yang terkena tembakan peluru karet. Muhammad Syarif, yang terkena peluru karet di bagian kepala mengaku, saat kejadian dirinya sedang di depan pintu masuk Monas. Saat itu dirinya sedang duduk di atas motor. Namun, ketika massa berhamburan dirinya juga berusaha menyelamatkan diri. Tapi, tiba tiba terjatuh dan kepalanya mengeluarkan darah. Beruntung ada teman yang melihat dirinya terjatuh, sehingga langsung dibantu berjalan dan diarahkan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan. "Saya berusaha lari ke arah Balaikota, tapi belum sempat balik badan saya sudah kena tembak," ucapnya.
Pantauan di lapangan korban tidak hanya dilarikan ke RS Budi Kemuliaan. Tapi, ada juga yang dibawa ke RSUD Tarakan. Kepala Bagian Informasi RSUD Tarakan, Sugianto saat dihubungi telepon selulernya mengatakan, ada tujuh orang dari pendemo yang mendapatkan perawatan di RSUD Tarakan. Namun, dirinya tidak mengetahui apa saja luka dan namanya. Selanjutnya tujuh orang tersebut dipindahkan ke RS Kramat Jati. "Jadi tujuh orang korban langsung dimasukkan ke IGD, selanjutnya saya tidak tahu," tutur Sugianto.