Selasa, 19 Agustus 2014 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Widodo Bogiarto 8492
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengharapkan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) memiliki terobosan dalam menghadapi era keterbukaan dan pendidikan keluarga. Karena hal ini sangat penting dan berimbas pada nasib bangsa 20 hingga 30 tahun mendatang.
"Ini investasi jangka panjang yang tidak bisa dinikmati hari ini atau sekarang tapi 20 tahun hingga 30 tahun mendatang," kata Jokowi saat menghadiri acara Halal Bihalal Idul Fitri 1435 Hijiriah Tim Pengerak PKK DKI Jakarta di Balaikota, Selasa (19/8).
Jokowi mengingatkan, bahwa persaingan saat ini sudah sangat ketat. Persaingan itu sendiri bukan lagi antara kita dengan kita, bukan antar kota, bukan provinsi dengan provinsi, tetapi sudah antar negara.
"Tahun depan sudah dibuka Asean Economic Community (AEC), nanti bisa saja dokter dari Singapura, Malaysia datang ke sini dan buka praktek di sini. Akuntan dari sana masuk ke sini, mungkin PKL (pedagang kaki lima) dari sana masuk ke sini. Hati-hati kalau kita tidak bisa menyiapkan anak kita dan SDM (sumber daya manusia) kita dengan baik, persaingan sangat ketat sekali," terang Jokowi.
Acara yang mengambil tema Melalui Halal Bi Halal Kita Optimalkan Kemitraan dan Kerjasama Dalam Upaya Memberdayakan Keluarga Menuju Jakarta Baru itu juga dihadiri Ketua TP PKK DKI Jakarta, Iriana Joko Widodo, Wakil Ketua TP PKK, Veronica Tan Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.
Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin antara Pemprov DKI dengan TP PKK DKI selama ini. "Kemitraan yang sudah lama terjalin sangat baik dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak, seperti pendidikan usia dini (Paud), posyandu," tandas Jokowi.