Senin, 03 April 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Andry 3030
(Foto: doc)
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Tubagus Arief menilai pengintegrasian angkutan umum Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dengan Transjakarta hari ini merupakan cara efektif untuk mengurai kemacetan.
Menurutnya, kerja sama tersebut juga sebagai perwujudan dari pola transportasi makro yang telah ada. Integrasi dilakukan mulai dari bus kecil, bus sedang, hingga bus besar.
"Ini adalah bagian dari kerja sama untuk mengurai kemacetan dan realisasi untuk transportasi kita ke depannya," katanya saat menjajal KWK yang sudah terintegrasi bus Transjakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/4).
Tubagus menuturkan, melalui integrasi ini, KWK akan beroperasi mulai pukul 05.00-08.00 dan 16.00-20.00. Angkutan umum tersebut nantinya siap melayani warga
."Sopir KWK pada jam tertentu tidak boleh ngetem. Ini akan memperlancar arus lalu lintas. Ada atau tidak ada penumpang harus tetap jalan," ujarnya.
Ia melanjutkan, langkah menetapkan tarif KWK sebesar Rp 15 ribu per bulan akan menarik minat warga beralih ke angkutan umum ini. Meski demikian tarif yang ditetapkan tersebut ke depannya perlu ditinjau kembali apakah sudah sesuai dengan kondisi di lapangan.