Senin, 03 April 2017 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 4530
(Foto: Nurito)
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMKN 26 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, diawasi dengan 12 Circuit Close Television (CCTV). Selain itu, dua mesin genset disiapkan untuk cadangan guna mengantisipasi terjadinya gangguan listrik.
Pantauan Beritajakarta.com, 364 peserta UNBK di SMKN 26 sebelum masuk ruang ujian, mengikuti apel yang dipimpin Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana. Kemudian doa bersama dan mengambil nomor ujian di panitia. Seluruh tas siswa dikumpulkan di luar enam ruang yang digunakan ujian.
Kepala SMKN 26, Purwosusilo mengatakan, masing-masing kelas terdapat dua CCTV dengan dua orang pengawas.
"Walau ada pengawas namun kita juga siapkan CCTV. Tapi kita yakin siswa tidak ada yang berbuat curang, karena sudah kita latih jauh-jauh hari dalam menghadapi UNBK ini," kata Purwosusilo, Senin (3/4).
Sekolah ini juga menyiapkan satu teknisi, teknisi yang paham tentang software. Kemudian ada 12 komputer cadangan yang juga disiapkan, serta dua mesin genset masing-masing berkapasitas 32 KVA.
Sultan Hasanal (17), salah satu peserta mengaku telah siap menghadapi UNBK. Sebab jauh hari sudah diberikan pelatihan, uji coba dan pendalaman materi. UNBK dinilai lebih praktis dan efektif. Sebab peserta tinggal mengerjakan di komputer dan jika ada kesalahan tidak perlu dihapus.
"UNBK ini lebih ringan, tinggal membaca dan jika jawaban sudah ada tinggal diklik. Jawaban juga lebih mudah jika salah tidak perlu dihapus tapi cukup diklik ulang," ucap siswa jurusan Teknik Gambar dan Bangunan.
Sementara, Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan, saat peninjauan di lapangan, secara umum pelaksanaan UNBK di SMKN 26 sudah siap. Apalagi ini sudah disiapkan genset dan komputer cadangan.
"Saya melihat pelaksanaan UNBK di SMKN 26 sudah sangat siap. Ada komputer cadangan, genset dan kita juga sudah koordinasi dengan PLN," tandasnya.