Kamis, 23 Februari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 4217
(Foto: Erna Martiyanti)
Fase 2 pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) akan dimulai 2019 mendatang. Pada desain awal fase 2 jalur Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kampung Bandan, kemudian diperpanjang hingga Ancol Timur.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meminta pembangunan MRT ini agar dipercepat. Hal ini juga sesuai dengan keinginan dari Presiden RI, Joko Widodo yang disampaikan usai melakukan peninjauan pembangunan MRT.
"Sekarang pekerjaan bawah tanah istilahnya bor sudah selesai. Kami dan Pak Jokowi inginnya dipercepat, yang diteruskan dari Bunderan HI sampai dengan ke Ancol Timur," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/2).
Pekerjaan fase 1, Lebak Bulus-Bundaran HI ditargetkan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. Diharapkan pembangunan tidak berhenti dan langsung dilanjutkan untuk fase 2. "Kalau mengikuti desain segala macam kami butuh 2019 baru mulai bikin lagi ke arah Ancol Timur," ujarnya.
Menurut Basuki, Presiden sudah menjamin untuk pembiayaan angkutan massal berbasis rel ini. Banyak alternatif yang bisa digunakan untuk pembiayaan, mulai dari APBN, APBD, maupun investor.
"Termasuk Pak Presiden juga minta cepat yang timur-barat tinggal bikin perincian desainnya. Beliau juga katakan jangan pikirkan
dana, dana bisa dicari dari berbagai sumber yang penting desainnya cepat," tandasnya.Pembangunan untuk fase 2 dengan jalur Bundaran HI-Ancol Timur akan dibangun sepanjang 13,5 kilometer. Rencananya akan mulai dibangun pada 2019 dan beroperasi pada 2021.
Khusus untuk pengeboran terowongan MRT sudah rampung. Empat bor yang melakukan pengeboran dari dua sisi sudah bertemu di Stasiun Setia Budi. Dengan penyelesaian pengeboran ini, artinya pembangunan MRT bawah tanah sudah mencapai 80 persen. Ditargetkan fase 1 bisa beroperasi pada Maret 2019.