Kamis, 09 Februari 2017 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Budhy Tristanto 10705
(Foto: Punto Likmiardi)
Pusat kuliner yang menampung 65 pedagang binaan di Jalan Bendungan Walahar, Kelurahan Bendungan Hilir, Tanah Abang, diresmikan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat, Kamis (9/12).
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara, meminta kepada para pedagang agar menjaga dan merawat fasilitas yang sudah disediakan. Bukan hanya itu, pedagang juga diingatkan agar berjualan dengan tertib, rapi dan tidak lagi menyerobot hak pejalan kaki.
"Pedagang juga harus menjaga ketertiban dan kenyamanan. Termasuk menjaga kualitas dagangannya, mulai dari bahan pokok hingga penyajian kepada pembeli. Kalau rame yang beli kan ekonomi pedagang juga yang meningkat," ungkap Bayu.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi menambahkan, pembangunan pusat kuliner ini tidak membebankan para pedagang. Karena mulai dari pembangunan sampai fasilitas berjualannya seperti meja, kursi, etalase, termasuk kulkas, diberikan secara gratis melalui prograrm coorporate social responcibility (CSR).
"Ini kerja sama, pembangunan dan biaya dari pihak swasta. Kami cuma memfasilitasi tempat fasos fasum agar bagaimana PKL itu bisa tertata sesuai dengan Pergub 10 tahun 2015," ujar Irwandi.
Ditambahkan Irwandi, sebagai binaan Pemprov DKI, pedagang dikenakan retribusi melalui autodebet Bank DKI senilai Rp 3.000 sehari atau Rp 90.000 sebulan.
Di samping itu, seluruh pedagang di pusat kuliner ini telah diberikan pelatihan baik seperti penyajian makanan dan menjaga kebersihan. Pengawasan makanan dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah Pemprov DKI Jakarta. Nantinya dalam waktu tiga bulan sekali akan diperiksa kandungan atau bahan pada produk makanan dan minuman yang mereka jual.