Senin, 06 Februari 2017 Reporter: Nurito Editor: Rio Sandiputra 6023
(Foto: Nurito)
Aktifitas perdagangan di Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kini mulai nampak ramai lagi. Hal ini seiring berangsur normalnya akses jalan ke lokasi, yang terdampak dari pembangunan jalan layang non tol (JLNT) Ciledug-Tendean.
Surya (32), salah seorang pedagang barang antik mengatakan, sejak sebulan terakhir ini aktifitas perdagangan mulai ramai kembali. Sebelumnya ia merasakan sepi pembeli karena akses menuju pasar ini didera kemacetan lalu lintas yang cukup parah.
"Sekarang perdagangan mulai ramai kembali. Pembangunan jalan layang non tol hampir rampung dan lahan parkir sudah diperluas," kata Surya, Senin (6/2).
Menurutnya, saat sebelum ada proyek jalan layang non tol, pasar ini selalu ramai dikunjungi. Terutama pada sore hingga malam hari dijadikan tempat tongkrongan anak-anak muda. Di tempat ini memang banyak kuliner yang cukup digemari. Kemudian banyak barang antik yang tidak ada dijual di pasar lain.
"Ya kan banyak tempat kuliner anak-anak muda di sini waktu itu. Kita penjual barang antik juga dapat untungnya, karena ramai di 2015 lalu," ucapnya.
Sementara, Kepala Pasar Santa, Achmad Subhan mengatakan, sejak sebulan lalu, lahan parkir memang sudah diperluas. Yakni memanfaatkan lahan bekas kios pedagang kaki lima (PKL) yang menjual tanaman hias. PKL itu sendiri direlokasi ke tempat yang tak jauh dari tempat semula.
"Lahan parkir semua sudah ditambah kapasitasnya. Misalnya untuk sepeda motor dari 200 menjadi 600 sepeda motor, dan mobil dari 40 menjadi 70 kendaraan," kata Subhan.
Menurutnya, di Pasar Santa dibangun di atas lahan seluas sekitar 7.000 meter persegi pada tahun 2007 lalu. Pembangunan dilakukan oleh pihak ketiga, dengan 1.151 tempat usaha. Namun yang aktif setiap harinya ada 891 tempat usaha.