Kamis, 26 Januari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 5201
(Foto: Erna Martiyanti)
Perwakilan dari Pemerintah Myanmar menyambangi Jakarta Smart City. Tujuannya mempelajari pengelolaan kota untuk diterapkan di negaranya, yang salah satunya mengenai pencegahan korupsi.
Sekretaris Menteri Dalam Negeri Myanmar, U Tin Myint mengatakan, banyak yang bisa dipelajari usai kunjungan yang dilakukan. Terlebih banyak kesamaan antara Pemerintah Indonesia dengan Myanmar.
"Tujuan datang ke sini dalam rangka mempelajari proses yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, terutama Jakarta. Karena Pemerintah Myanmar dan Indonesia banyak kesamaan," kata Tin, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/1).
Pihaknya tertarik dengan pencegahan korupsi melalui sistem yang ada. Bahkan dirinya ingin mencontoh untuk bisa diterapkan di negaranya.
"Kami sudah mempelajari dan dapat pengalaman yang bermanfaat, bisa dipakai di Myanmar seperti yang dilakukan pencegahan buat anti korupsi," ujarnya.
Selain itu, khusus untuk pelayanan masyarakat pihaknya memiliki layanan one stop shop. Nantinya layanan tersebut akan dikombinasikan dengan yang telah dipelajari di Jakarta Smart City.
Kepala UPT Jakarta Smart City, Setiaji mengatakan, di Jakarta Smart City sistem yang mempersempit ruang pelaku korupsi. Seperti halnya pemanfaatan alat berat, yang dipasangi alat sensor.
"Kami pasang alat tracking di semua alat berat, supaya ketahuan berapa lama mereka kerja, menghabiskan berapa banyak bahan bakar. Ini salah satu untuk pencegahan korupsi, semua bisa dimonitor," tandasnya.