Kamis, 07 Agustus 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Widodo Bogiarto 2445
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thajaja Purnama menduga patahnya bus Transjakarta koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) di Jatinegara, Jakarta Timur akibat banyaknya jalur Transjakarta yang bergelombang.
"Makanya saya bilang ke Dinas Pekerjaan Umum, bus itu jalannya tidak boleh bergelombang. Karena bus panjang itu kan ada sambungannya. Kalau dia ngayun, mau jenis apapun pasti patah," kata Basuki di Balaikota, Kamis (7/8).
Dikatakan Basuki, jika kondisi jalan bergelombang, bus sebagus apapun bisa mengalami kerusakan. Kendati demikian, pihaknya masih akan melakukan kajian terlebih dahulu penyebab patahnya bus Transjakarta. Karena bisa juga disebabkan karena kondisi bus yang tidak baik.
"Yang bagus saja bisa patah, apa lagi yang tidak bagus. Sementara karena jalan, tapi bisa juga karena kondisi busnya. Makanya saya bilang merek yang tidak terkenal di dunia kita tidak tahu kelemahannya dimana," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Dia mencontohkan pengadaan bus tingkat wisata yang telah dibeli oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI yang bermerek Wei Chai dengan harga Rp 3,3 miliar. Sementara salah satu perusahaan swasta berniat menyumbang bus serupa dengan merek Mercedes Benz seharga Rp 2,8 miliar, ditambah kontrak service senilai Rp 1,4 miliar.
Menurut Basuki, meski terdapat perbedaan harga, namun pihak Mercedes Benz memberikan garansi selama tujuh tahun. Sementara jika bus dari merek Wei Chai tidak mendapatkan garansi. "Ini tambah Rp 1,4 miliar dapat garansi 7 tahun. Artinya kamu lebih baik mahal sedikit tapi dapat garansi. Dari pada 1-2 tahun sudah patah," tegasnya.