Rabu, 04 Januari 2017 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Nani Suherni 3677
(Foto: Yopie Oscar)
Pelebaran trotoar yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu diikuti perubahan perilaku warga. Beberapa lokasi trotoar yang sudah dilebarkan justru dikuasai oleh pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, pelebaran trotoar bertujuan memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki. Hal itu lah yang harus disosialisasikan kepada masyarakat.
"Tujuannya diperlebar itu memang harus disosialisasikan, untuk diikuti perubahan sikap dan perilaku dan dari masyarakat," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (4/1).
Namun, lanjut Sumarsono pengawasan tetap harus ditingkatkan lagi oleh aparat. Khususnya di kawasan Tanah Abang, dimana saat ini trotoar kembali dikuasai oleh PKL.
"Saya sudah minta Satpol PP untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban. Khususnya di Tanah Abang perlu diintensifkan," ucapnya.
Dirinya berencana melakukan peninjauan ke lapangan untuk permasalahan trotoar di Ibukota. Beberapa lokasi trotoar yang sudah dilebarkan seperti di Tanah Abang, depan RSCM, Stasiun Gondangdia, dan Blok M.
"Saya akan berkunjung ke lapangan untuk melihat kasus-kasus PKL yang menempati trotoar besar
maupun tempat yang tidak diperbolehkan berdagang sehingga menjadi semrawut," tandasnya.