Sabtu, 24 Desember 2016 Reporter: Nurito Editor: Nani Suherni 7388
(Foto: Nurito)
PD Pasar Jaya diimbau untuk memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran. SOP ini harus diterapkan di 153 pasar tadisional yang ada di DKI.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan, SOP penanganan dan pencegahan kebakaran harus jadi skala prioritas. Ini guna mencegah terjadinya kasus kebakaran di lingkungan pasar tradisional.
"Ini (masalah kebakaran) jadi Keprihatinan saya. Karena itu saya memberikan prioritas, setiap pasar harus punya SOP penanganan kebakaran," kata Soni sapaan akrab Sumarsono, saat menghadiri perayaan HUT ke 50 PD Pasar Jaya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (24/12).
Menurutnya, setiap pasar tradisional harus memiliki peralatan pemadam kebakaran yang memadai. Ini untuk mencegah terjadinya kasus kebakaran dalam skala besar.
Tentunya akan menjadi hal yang memprihatinkan saat terjadi kebakaran di pasar, namun pihak pasar tak bisa bertindak cepat. Melainkan hanya mengandalkan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Padahal, saat api masih kecil sejatinya bisa dikendalikan oleh orang-orang yang ada di lingkungan pasar.
Karena itu dalam penerapan SOP penanggulangan dan pencegahan bahaya kebakaran, harus melibatkan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) DKI Jakarta. Agar semua yang jadi SOP dapat dipenuhi. Pelatihan penanggulangan dan pencegahan kebakaran juga harus dilakukan di setiap pasar.
Termasuk mengajak seluruh pihak yang berkepentingan, memiliki aktivitas di dalam pasar, harus berperan aktif. Disiplin dalam segala tindakan. Tidak membuang puntung rokok sembarangan ke tumpukan sampah atau benda yang mudah terbakar. Kemudian tidak menyambungkan aliran listrik secara ilegal. Karena ini akan mengundang bahaya kebakaran.