Kamis, 08 Desember 2016 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Rio Sandiputra 3475
(Foto: Reza Hapiz)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan 92 akademi keperawatan (akper) dan akademi kebidanan (akbid). Kerja sama dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari mahasiswa akademi tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, kerja sama ini bisa saling menguntungkan, antar kedua belah pihak. Dinas Kesehatan DKI mendapatkan tambahan tenaga kesehatan, sementara para mahasiswa bisa menerapkan ilmunya.
"Ini untuk meningkatkan kualitas dari sekolah keperawatan dan kebidanaan yang ada di Jakarta," kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/12).
Saefullah mengaku sangat mengapresiasi kinerja bidan dan perawat yang ada di Jakarta. Dari ribuan laporan masyarakat melalui Qlue, tidak ada yang mengeluhkan mengenai lambannya penanganan ibu melahirkan.
"Ada ribuan pengaduan setiap harinya di Qlue, mulai dari layanan masyarakat, kebersihan, jalan rusak. Tap belum pernah dengar laporan di Qlue ibu-ibu mau melahirkan kesusahan. Ini kerja bidan luar biasa," ujarnya.
Diharapkan, ke depan dengan kerja sama ini bisa menghasilkan bidan dan perawat yang handal. Sehingga DKI bisa mengekspor tenaga kerja yang memiliki keterampilan.
"Kita tidak tahu ke depan kebutuhannya seperti apa. Siapa tahu daerah lain juga membutuhkan. Bahkan kita juga bisa ekspor tenaga kerja kebidanan nantinya," ucapnya.
Ketua Asosiasi Akper DKI Jakarta, Silvana Evilinda mengucapkan terimakasih atas kerja sama yang dijalankan. Ini merupakan bentuk komitmen kedua belah pihak dalam mencerdasakan anak bangsa.
"Kami siap membantu program Pemprov
DKI khususnya bidang kesehatan masyarakat. Kami punya SDM berlatar belakang pendidikan kesehatan yang makin hari makin berkualitas," tandasnya.