Belanda Tertarik Program Bank Sampah DKI

Selasa, 22 November 2016 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Nani Suherni 3882

       Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda Tertarik Program Bank Sampah

(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)

Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Kerajaan Belanda, Melanie Schultz van Haegen, meninjau Bank Sampah Mekar Sari yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan IV RT 08/05, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (22/11).

Saya tertarik tidak hanya tentang usaha pemerintah bagaimana menurunkan emisi gas rumah kaca, tapi bagaimana masyarakat bisa membantu untuk usaha tersebut

Melanie mengatakan, dirinya sangat tertarik pada program bank sampah. Hal itu sesuai dengan kerja sama Indonesia dan Belanda dalam manajemen sampah mandiri.

Melanie menilai di Indonesia, 30 persen dari emisi gas rumah kaca dihasilkan dari sampah. Maka itu, bank sampah dapat membantu mengurangi kondisi tersebut.

"Saya tertarik tidak hanya tentang usaha pemerintah bagaimana menurunkan emisi gas rumah kaca, tapi bagaimana masyarakat bisa membantu untuk usaha tersebut," ungkap Melanie.

Menurut Melanie, partisipasi dan antusiasme masyarakat yang tinggi merupakan kunci keberhasilan program bank sampah.

Dia menambahkan, salah satu pelajaran yang bisa dia bawa kembali ke Belanda yaitu, bagaimana melibatkan dan memperkuat peran serta masyarakat sekitar dan komunitas untuk bersama-sama melakukan manajemen sampah mandiri.

"Kami bisa meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dan pemulung sampah, saya sangat tertarik bagaimana mereka berusaha bersama-bersama untuk meningkatkan sistem manajemen persampahan," tutur Melanie.

Lurah Mampang Prapatan, Ramli mengatakan, bank sampah di RW 05 merupakan percontohan. Beranggotakan 15 orang pengurus dengan jumlah nasabahnya yang cukup banyak, setiap dua minggu sekali hasil dari penimbangan bank sampah ini rata-rata menghasilkan Rp 1,7 juta.

Ditambahkan Ramli, Bank Sampah Mekar Sari sudah berusia dua tahun ini sering mendapat kunjungan tamu dari luar negeri. Di antaranya, Jepang, Filipina dan kini dari Belanda.

"Kalau dulu bank sampah harus ada tempat yang permanen, sekarang cukup butuh tempat sederhana di pinggir jalan dan ada penimbangan," tandas Ramli

BERITA TERKAIT
Dua Ton Sampah Diangkut Setiap Hari Dari Rusun Pesakih

Jakbar akan Optimalkan Bank Sampah Rusun Pesakih

Selasa, 09 Agustus 2016 3465

Bank Sampah di Pekojan Dioperasikan

Bank Sampah di Pekojan Dioperasikan

Selasa, 26 Juli 2016 4417

Bank Sampah di Ibukota Masih Minim

Bank Sampah di Ibukota Masih Minim

Selasa, 12 Juli 2016 4915

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks